29

4.4K 303 31
                                    

Dila mengangkat telponnya dengan malas saat melihat nama siapa yang tertera dari si pemanggil
"Ada apa?" Tanyanya dengan nada datar

"Kau berselingkuh dari ku huh? Bos mu itu... hahahha apa kau membodohinya dengan mengatakan sedang mengandung anaknya?"

Mimik dila berubah "apa maksudmu? Kau bertemu dengannya?" Tanya nya lagi namun kini dengan nada panik. Helaan napas terdengar disebrang sana

"Ternyata kau mengerikan dil, kau benar-benar membohonginya? Apa aku dan calon anak kita saja tidak cukup bagimu?" 

Tut

Tut

Sambungan diputuskan secara sepihak oleh dila

Pesan Masuk

Mario "aku akan memaafkanmu jika kau berhenti dengan obsesimu itu"

'Tidak! Mario belum menceritakannya pada mas prabu kan? Aku sudah sejauh ini dan... tidak! Aku tidak ingin kembali kebawah!!!'

.
.
.
.

"7 panggilan tak terjawab dari dafa"

Vian hanya memandang layar handphonenya lalu menyimpan kesakunya. Mungkin saat ini dafa akan khawatir-begitu pikir vian.
Setelah berpikir lama akhirnya vian mencoba untuk menghubungi dafa.
Satu kali, panggilan itu berakhir dengan panggilan tak terjawab..namun vian kembali mencoba sampai seseorang disebrang sana mengangkatnya

"Hallo"

Vian menghela napasnya lega saat ia bisa mendengarkan suata dafa

"Vian, kau baik-baik saja?"

"Iya, aku baik"

Panggilan itu tiba-tiba hening. Vian menunggu dafa berbicara lagi tapi dari sebrang sana juga sama heningnya.
Sementara jauh dari tempat vian.
Dafa juga sedang menunggu vian membuka suara lagi.
Tapi ia sudah senang jika pada akhirnya dafa tahu kalau vian baik-baik saja disana.

P

ip~

Vian mengerutkan keningnya. Sambungannya diputuskan, dafa tidak mengatakan apapun lagi
"Kenapa sepertinya ada yang berbeda?"
Entah itu benar atau hanya nalurinya saja. Namun, dari suara dafa tadi vian sedikit cemas terlebih dafa menutup nya tanpa mengucapkan kata apapun. Tadi itu terlalu tenang pikirnya

"Vian, kau kenapa?"

Suara dimas memecah keheningannya. Vian menggenggam erat handphonenya. Dan menoleh pada dimas "tidak apa-apa. Dan oh ya.."
Vian menatap sinis pada robi yang sedang duduk santai
"Aku ingin dia segera menyelesaikan semuanya"
Mendengar seseorang menyinggungnya. Robi hanya memberikan salam tiga jari.

"Baiklah.. akan kupastikan wanita itu berakhir saat ini juga"

.
.
.
.
.

"Apa itu tadi orang yang kau cintai?"

Seseorang memasuki kamar tempat daca sekarang berada. Orang itu membawakan kotak p3k.
"Aku..."

"Kau masih bingung dengan perasaanmu?"

"Bastian, kau akan menggantinya lagi?" Tanya dafa dengan raut wajah ngeri. Pasalnya, bastian..adik kelasnya ini sudah mengganti perbannya semalam. Apa ia harus menggantinya lagi siang ini?

WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang