Chapter 06

1.8K 167 58
                                    

Aku hanya berdiri sendiri tanpa ada niatan pergi. Entah mengapa jika aku pergi sekarang, aku tidak akan mungkin bisa menenangkan perasaanku padanya. Aku hanya tidak yakin akan diriku sendiri, dan akhirnya aku menyakiti orang-orang yang tulus peduli padaku.

Kehidupan terus berputar. Kau tentu saja tidak akan selalu bernasib buruk, dan tidak juga selalu bernasib baik. Tuhan sudah menentukan jalanmu. Tapi bukanlah kita juga harus berusaha sebelumnya. Hingga suatu saat nanti akan ada titik balik yang menyelamatkanmu. Atau bahkan menghancurkanmu

Untuk hal yang terjadi padaku, aku tidak tahu titik balik yang ku alami ini adalah untuk menyelamatkanku atau menghancurkanku. Tentu saja aku tidak lupa kuasa Tuhan yang membuatku bisa mewujudkan impianku dengan berdirinya BigHit ini.

Tetapi jika menyangkut dengan gadisku.. Tuhan telah menghancurkanku.

"Besok sudah libur, jadi aku mau pulang dan berkencan"

Aku tertawa mendengar ucapan Daniel.

Kencan?

Ia memicingkan matanya ke arahku, "Makanya jangan berkelut dengan pekerjaan saja" Pungkasnya tanpa ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia memicingkan matanya ke arahku, "Makanya jangan berkelut dengan pekerjaan saja" Pungkasnya tanpa ragu.

"Jika mau mengejekku. Aku bersumpah akan mengumpulkan lalat dan melemparnya ke mejamu"

"JANGAN!!! AKU HANYA MAU TIDUR! BUKAN KENCAN-" Daniel segera memundurkan langkahnya mendekati pintu. Ia terlihat panik.

...Ia benci serangga

"Bedebah kau CEO gila..." teriaknya sebelum pintu tertutup.

Perutku sakit karena tertawa terlalu banyak.

Di dunia ini siapa lagi yang mau menerima pria seperti aku?

Tidak peduli dengan orang lain dan hanya sibuk dengan urusannya sendiri.

Itulah aku beberapa tahun lalu. Bahkan sampai detik ini, aku masih ragu.

Apakah ada wanita yang bersedia disampingku di keadaan baik dan burukku.

Suara pintu terbuka...

"Si bodoh melupakan apa sih?" Gerutuku.

Dengan malas, aku berjalan menuju pintu depan.

"Apa yang kau lupakan? Dasar pa-" AKu menjeda kalimatku dan bahkan menelannya kembali saat ku lihat orang yang membuka pintu bukanlah Daniel. Bukan juga pegawai kami yang lain.

"Hai Yoongi.."

KIM YEWON.

Aku mematung saat melihat Yewon ada di hadapanku. Ia berjalan dengan tas kecil di tangannya, dan meletakannya di meja yang ada di sampingku.

 Ia berjalan dengan tas kecil di tangannya, dan meletakannya di meja yang ada di sampingku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[COMPLETED] I WILL TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang