17

2.6K 79 0
                                    

Saat ini claudy,mika,lia,angel dan hannah sedang duduk dikantin setelah bel istirahat berbunyi.

Setelah pesanan datang claudy dan keempat sahabatnya langsung menyatap makanan masing-masing diselingi dengan obrolan kecil.

"Padahal gue tuh udah yakin banget tadi kita bakal menang tapi pak surya datang,gagal deh" kata lia memulai pembicaraan.

"Apalagi gue,gue tuh udah bayangin bisa kalahin mereka dan mereka bakal minta maaf ke kita didepan orang banyak,eh tau-taunya pak surya datang, nggak jadi deh permainannya" tambah claudy.

"Tapi gue juga bersyukur sih pak surya datang dan ngebatalin permainan tadi" kata mika

"Lah kenapa?" tanya hannah yang bingung sekaligus kaget dengan apa yang diucapkan mika barusan sama halnya dengan yang lainnya yang langsung mengalihkan pandangan mereka yang tadinya pada makanan sekarang telah fokus pada mika untuk menunggu jawaban darinya.

"Yah gue cuman nggak yakin aja,takutnya kita nggak bakal menang kita juga nggak bisa remehin kemampuan mereka apalagi kita cewek dan mereka cowok dan permainan basket termasuk hoby dan keahlian mereka.dan kalau itu terjadi mau taruh dimana muka kita kalau sampe kita minta maaf sama mereka apalagi didepan umum,ogahhh banget gue" kata mika.

"Iya juga sih" kata angel.

Drtt drtt

Bunyi ponsel claudy memberhentikan pembicaraan mereka.

Claudy menyalakan layar handphonenya kemudian mencek chat yang baru saja masuk.

Rendi alvano: gue harap loe nggak lupa!!!.

Pesan singkat yang dikirimkan rendi langsung membuat claudy sadar bahwa ia telah melupakan pesan yang dikirimkan rendi dikelas tadi.

Dan ia memutuskan untuk menemui pria itu,siapa tau ada hal penting yang ingin dibicarakannya,claudy berpikir positif saja saat ini,dan berharap semoga rendi tidak akan mengerjainya nanti.

"Gue ada urusan bentar,kalian lanjutin aja makannya." kata claudy sebelum ia beranjak dari tempat itu.

"Mau kemana emang?"tanya mika.

"ada sesuatu yang harus gue selesain,gue tinggal duluan yah? Nggak papakan?" kata claudy dan berharap semoga mereka tidak curiga dan bertanya lagi.

Lia,angel,mika dan hannah menatap curiga,tidak biasanya claudy bersikap seperti ini.

"Hmm.yaudah deh tapi kalau ada apa-apa kabarin kita" kata mika yang diangguki oleh yang lainnya.

"Oke" kata claudy lalu segera beranjak pergi.

"Kenapa sih dia? Kayak nyebunyiin sesuatu dari kita deh!" hannah menatap sahabatnya satu persatu setelah claudy sudah tak terlihat lagi dipandangan mereka.

Lia mengangkat bahu "mungkin dia ada urusan beneran" tebak lia.

*****

Claudy berusaha melambatkan langkah kakinya.ia masih ragu untuk bertemu dengan cowok itu.tapi rasa penasarannya mengalahkan ketakutannya.yah dia takut bahkan sejak tadi berusaha mengatur detak jantungnya yang berdetak dua kali lipat dari biasanya.

Dan tibalah ia ditaman belakang sekolah.terlihatlah seorang cowok berdiri tegap membelakanginya.claudy menelan salivanya,keringat mulai membasahi pelipisnya,entah apa yang cowok itu rencanakan,yang jelas claudy berharap ia tak akan terjebak.

Claudy berusaha untuk tidak terlihat takut didepan rendi,ia tak ingin dicap lemah olehnya.pasalnya ini pertemuan yang tak terduga dan hanya mereka berdua disini,yah walaupun ini pertemuan yang kedua tapi tetap saja suasanannya beda kali ini.

Melihat rendi belum membuka suara atau belum menyadari keberadaan claudy,membuat claudy membuka suara suara terlebih dahulu.

"Ada apa?" tanya claudy

"Dateng juga loh,gue pikir lo nggak bakal datang" kata rendi sembari membalikkan tubuhnya kearah claudy.

"Gue nggak punya banyak waktu! Mending lo langsung ke intinya aja" tegas claudy.

"Gue cuma belum puas aja sama yang tadi! Gue cuma mau nantang loh lagi itupun kalau loh berani" kata rendi tersenyum meremehkan.

"Apa tantangannya?" tanya claudy entah mengapa rasa takutnya hilang ketika mengetahui tujuan rendi yang sebenarnya,tapi ia tetap harus siaga saat ini.

"Simple aja sih,kalau tadi pake fisik kalau sekarang pake otak" jawab rendi misterius.

"Maksudnya?"

"Gue denger ada ulangan matematika besok.gimana kalo kita taruhan siapa yang nilainya paling tinggi.dan kalau yang kalah dia yang bakal minta maaf didepan banyak orang! Gimana?" tantang rendi.

"Oke,dengan senang hati"kata claudy.

"Ni cowok minta maaf muluh dipikirannya!" Batin claudy.

Yah setidaknya tidak terlalu berat bagi claudy atas tantangan itu.berhubung ia juga lumayaran pintar dalam pelajaran itu kalau boleh dipilih claudy lebih suka ditantang dengan pelajaran fisika yang ia kuasai pasti tak ada alasan baginya untuk menolak tawaran itu.

Kalau matematika mah siangel jagonya,biologi silia,kalau mika kimia,hannah bahasa inggris dan claudy sendiri fisika.

"Bagus deh kalau gitu"

"Jadi loh cuman ngomongin itu doang?" tanya claudy kesal.

"Trus?"

Claudy memutar bola matanya malas.
"Gue pikir apaan!! Nggak penting banget!"

"Pentinglah,karna gue nggak sabar liat permohonan maaf kalian,dan gue saranin belajar yang lebih keras lagi! Atau kalau loh mau, gua bisa bantuin lo cari guru les privat!" kata rendi

" songong banget loh!!! Palingan juga lo nyiapin contekan!" tuduh claudy.

"Yah nggaklah,lo tenang aja gue nggak bakal curang kok!"

"Percaya sama loh sama aja kaya musyrik" sindir claudy.

"Kita liat aja nanti" kata rendi seraya berjalan pergi melewati claudy .

"Sial" batin claudy.

Claudy menendang apa saja yang ada dihadapannya,mencurahkan rasa kesalnya.tujuannya sekarang adalah ke kelas,karena dia yakin empat sahabatnya itu sudah ada dikelas saat ini,karena sedikit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Pede gila tuh cowo,bingung gue ada manusia kayak gitu" omel claudy.

Katakanlah claudy sudah mulai gila berbicara sendiri.ia tidak sadar bahwa sedari tadi ia telah menjadi pusat perhatian semua orang yang menatapnya bingung bahkan geri.

Sepanjang perjalanan claudy selalu saja mengoceh tidak jelas bahkan sampai ditempat duduknya.dan kelakuannya itu sukses membuat mika mengeryit bingung menatapnya.

"Lahh kenapa loh?" tanya mika ketika claudy sudah duduk disampingnya.

Claudy menceritakan semuanya dari awal dimana rendi mengajak ketemuan ditaman sekolah sampai dimana rendi memberi tantangan lagi untuknya.sekaligus untuk keempat sahabatnya juga,tapi disini claudy dan rendi yang mewakili yang lainnya.

"Apa sih mau mereka? Heran gue!" kata mika setelah mendengar penjelasan claudy.claudy hanya mengangkat bahu.

"Pokoknya lo harus kalahin dia dy,kita percaya sama loh,buat dia nggak berkutik lagi! Gue doain semoga nilai lo lebih tinggi dari dia, 200 kalau perlu"kata mika.

"gue kadang bingung sama tantangannya itu,apalagi dengan tingkat kepedeannya yang yakin bakalan menang,tapi gue juga takut kalau kalah nanti,secara yah selama ini dalam hal pelajaran gue perhatiin dia nutupin kemampuannya gitu,walaupun dia jarang masuk kelas".jelas claudy.

" iyasih gue juga mikirnya gitu" kata mika.

Perbincangan dua sahabat itu harus terhenti setelah bu yani guru biologi masuk kedalam kelas.

See you😊
Jangan lupa tinggalkan jejak👇


Choose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang