48

2K 53 0
                                    

Jam pulang baru saja berbunyi surga dunia yang sedari tadi ditunggu-tunggu oleh seluruh murid Sma pelita.

Claudy membereskan buku-bukunya diatas meja kemudian memasukkannya kedalam tas sekolahnya.

Ia menoleh kearah mika yang baru saja selesai menulis." Mika gue pulang bareng lo yah" kata claudy menampilkan puppy eyesnya.

"Yah dy sorry banget yah gue nggak bisa soalnya gue pulang bareng rafa dan gue juga nggak bawa mobil" kata mika merasa tak enak.

"Yaudah deh buat yang kasmaran mah ngalah aja"kata claudy sambil terkekeh yang dibalas cengiran oleh mika.

"Emang ka viko nggak jemput lo?" Tanya mika yang dibalas gelengan oleh claudy.

Tadi viko mengirimkan pesan bahwa ia tak bisa menjemput claudy karena ada urusan sebentar.seperti orang sibuk saja.pikir claudy kesal.

"Gue pulang bareng han.." ucapan claudy terputus karena kedatangan rendi yang tiba-tiba saja muncul dari belakangnya.

"Claudy pulang bareng gue" kata rendi santai.

Claudy mendelik." Ih apaan siapa juga yang m..." lagi ucapan claudy harus terhenti karena rendi langsung saja menarik claudy keluar kelas.

Kevin yang tadinya iangin menghampiri claudy untuk mengajak pulang bersama karena mendengar pembicaraan mika dan claudy tadi mengurungkan niatnya ketika melihat
Claudy yang sudah ditarik oleh rendi keluar kelas.

Mika yang melihat itupun hanya menggeleng-geleng kepala tak habis pikir dengan kedua sejoli itu.

Claudy berusaha melepaskan cekalan tangan rendi dipergelangan tangannya tapi nihil karena pada dasarnya kekuatan laki-laki lebih besar daripada perempuan.

Akhirnya claudypun hanya pasrah mengikuti rendi dari belakang,claudy yang sadar rendi malah berbelok kearah taman belakang bukannya lurus kearah parkiran sekolah melotot.

"Mau ngapain lo bawab gue kesini sih?" Tanya claudy sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

Rendi tidak menjawab.setelah sampai rendi akhirnya melepaskan tangan claudy.

"Lo maunya apa sih bikin gue darting mulu,perasaan tadi udah minta maaf masih aja cari gara-gara" kata claudy bawel.

"Lo mau tau mau gue apa?" Tanya rendi sambil menaikkan satu alisnya.

Claudy mengangguk "iyalah"

"Lo"

Satu kata tapi mampu membuat claudy diam seribu bahasa.wajahnya memanas dan bisa dipastikan wajahnya sudah memerah seperti tomat.

"Dih baperan" kata rendi sambil tersenyum meremehkan.

Claudy mendengus "siapa juga yang baper" katanya dengan sewot.

Rendi tersenyum tipis hampir tak terlihat menurutnya membuat claudy kesal suatu hiburan kecil untuknya apalagi melihat wajah kesal claudy yang lucu sangat menggemaskan.

"Muka lo merah tuh" kata rendi santai sambil memasukkan sebelah tangannya kedalam saku celana abu-abunya.

"Apaan ini cuman karna panas aja" elak claudy sambil mengalihkan wajahnya kearah lain tak mau melihat wajah rendi yang sangat menyebalkan.

"Beneran" kata rendi tersenyum jahil lalu berjalan mendekati claudy.claudy yang mengetahui gerakan rendi seketika mundur.

"M-mau apa lo? Awas aja kalau lo macam-macam gue bakal teriak dan lo bakal digebukin"kata claudy semakin gugup karena rendi semakin mendekatinya.

"Masa sih" kata rendi mengulum senyum dan berusaha menahan tawanya melihat wajah claudy yang sangat gugup dihadapannya.

Claudy mengumpat dalam hati ketika ia sudah tidak bisa untuk mundur karena dinding yang menghalanginya otomatis ia tak bisa menghindari rendi yang sekarang sangat dekat dengannya.

Claudy mengalihkan pandangannya kearah lain sambil berusaha menormalkan detak jantungnya.

Rendi semakin gencar untuk mengerjai claudy.ia meletakkan satu tangannya didinding samping claudy.lalu menatap claudy yang sekarang juga sedang menatapnya.

Setelah puas menatap claudy dari dekat rendi mundur beberapa langkah yang membuat claudy bernafas lega karena tak ingin berlama-lama dengan kondisi seperti itu yang akan membuatnya spot jantung.

"Jam 7 nanti gue jemput,nggak ada penolakan" kata rendi setelah itu pergi tampa ingin mendengar jawaban dari claudy.

"Iss dasar nyebelin" kata claudy sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Buruan jangan sampe gue tinggal" ternyata rendi masih berhenti menunggu claudy karena ingat akan mengantarkan claudy pulang.

Claudy mendengus tetapi ia tetap berjalan menghampiri rendi yang sekarang manampilkan wajah watadosnya ingin sekali claudy membungkus rendi dengan karung lalu membuangnya dilaut menjadi santapan ikan hiu disana.kejam memang tapi ia tak peduli.

__

"Geomjeong geurimja nae ane kkae eona.neol boneun du nune bul kkochi nuntteo geu nyeo gyeoteseo mududa mulleona ijenj ogeum sshig sana woji nikka.na eureureong eureureong eureureong dae,na eureureong eureureong eureureong dae,na eureureong eureureong eureureong dae. Da mulleo seoji anheu myeon dachyeodo molla."

Claudy mengangguk-menganggukkan kepala sembari bernyanyi mengikuti lagu exo-growl yang menggema didalam kamarnya yang bernuansa biru itu.

Ia sedikit berdance jika tau gerakan-gerakkannya.beginilah kebiasaannya jika ia sudah sangat bosan dan dengan cara inilah ia bisa mengisi waktu luangnya.

Ketukan pintu dikamarnya tak membuat sang empunya kamar membukakan pintu atau bahkan meliriknya saja tidak karena saking kerasnya volume lagu yang ia putar claudy tak mendengar suara ketukan pintu yang semakin lama semakin kuat sambil memanggil-manggil namanya.

Dibalik pintu viko mendengus kesal karena sedari tadi tak dibukakan pintu oleh sipemilik kamar dengan perasaan yang jengkel ia langsung menarik gang pintu yang ternyata tidak terkunci itu.betapa bodohnya dia yang tidak sedari tadi membuka saja pintunya karena ia pikir pintunya dikunci,kasian sekali suaranya yang sudah teriak-teriak tidak jelas seperti dihutan saja.

viko melongo melihat claudy yang malah asik sendiri berdiri sambil berjoget diatas kasurnya seperti orang gila.

Viko menutup kupingnya yang berdenging kuat karena suara lagu yang diputar claudy sangat kencang.bisa dipastikan sebentar lagi ia akan budek jika berlama-lama dalam ruangan ini.

"WOY TURUN LO" kata viko berteriak agar claudy dapat mendengarnya.

Claudy yang merasa ada yang memanggilnya berbalik lalu cengengesan " ehh lo kak,kenapa?"

"DiBAWAH ADA TEMEN LO TUH" teriak viko.

Claudy mengerutkan dahi "lo ngomong apa sih? Nggak jelas" kata claudy dengan wajah watadosnya.

Viko memutar bola mata malas."KECILIN DULU TUH MUSIKNYA" teriak viko sembari memberi kode dengan dagu kearah salon kecil disudut kamar claudy.

Claudy yang mengerti pun langsung mengecilkan volume lagunya.
"Ada apa?" Tanya claudy kembali setelah mengecilkan volume.

"Dibawah noh ada temen lo nunggu" kata viko namun detik kemudian menyipitkan mata curiga.claudy mengangkat alisnya bingung dengan ekspresi viko yang tiba-tiba.

"Pacar lo yah?" Tuduhnya

Claudy mendengus"Apaan nggak kok" ada jeda sedikit sebelum ia melototkan mata melirik jam dinding doraemon yang terpajang dikamarnya.

Claudy menepuk jidatnya.ia lupa bahwa rendi akan menjemputnya jam 7 dan sekarang sudah pukuL 7 lewat 5 menit dan ia belum siap-siap sama sekali karena keasikkan mendengarkan lagu ia jadi lupa waktu.

Viko memutar mata jengah."lupakan lo,masih muda udah pikun" ejek viko.

Claudy mendelik kesal " isss gue lagi nggak punya waktu buat ladenin playboy pangkolan macam lo kak..bilang sama dia tunggu 15 menit lagi gue mau siap-siap dulu oke" kata claudy sambil mendorong viko untuk keluar dari kamarnya.

"Dasar cerewet ganteng gini dibilang Playboy pengkolan awas aja lo nanti" kata viko setelah keluar dari kamar claudy lalu menuruni tangga satu persatu sambil terus mendumel.

Choose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang