Worry

736 38 0
                                    

Yoongi melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang mengalir di pipi Dongsaengnya.

"Ada sesuatu...?? Ceritakan saja, hyung akan mendengarkannya Kookie"

------------- Review --------------

"Aigoo berhentilah menangis Kook! Kemana perginya buntelan dan kelinci bongsor yang katanya mau mem-BOM rumahku?? Dan mana wajah manis dan ceria yang biasa aku lihat?? Wajahmu jelek sekali seperti buntelan yang bocor hahahaha. " Tawa Yoongi keras membuat Jungkook juga ikut tertawa.

"Ishhh Hyung pabbo!! Seenaknya manyamaiku dengan Buntelan bocor!! Hiks... " ujar Jungkook seraya menjambak rambut Yoongi.

"YAA... YAA...!! Lepaskan Kookie, ampun! Kau ini mau membuat Hyungmu ini botak eoh!! " pekik Yoongi kesakitan membuat Jungkook langsung melepaskannya.

"Hahahaha rasakan itu hyung!! Makanya jangan sembarangan memanggilku Buntelan, dasar mayat hidup!! "

"Yaaaa yaaa! Seenaknya saja kau memanggilku mayat hidup kook! Dasar buntelan kelinci bonsor hahahaha"

"Hahahaha hyung." tanpa Jungkook sadari tawanya membuat Yoongi tersenyum tulus.

"Terima kasih sudah kembali tertawa Kookie. " ujar Yoongi seraya mengelus rambut Jungkook.

"Dan terima kasih sudah membuatku kembali tertawa hyung, aku menyayangimu Yoongi hyung." ujar Jungkook seraya memeluk tubuh Yoongi.

"Cha kajja kita pulang, eum pasti Imo sudah menunggu." perkataan Yoongi membuat Jungkook melepaskan pelukannya dengan senyuman manis, tak lupa Jungkook merentangkan kedua tangannya pada Yoongi.

"Apa...??" tanya Yoongi sinis pura-pura tak mengerti.

"Gendong hyung~" rengek Jungkook manja seraya menatap kakinya.

Yoongi yang mengikuti arah tatapan Jungkook, hanya mampu menghela nafas.

"Aisshh dasar bayi kelinci!! " rutuk Yoongi.

Namun dia langsung membalikan tubuhnya berjongkok dihadapan Jungkook.

"Kajja!! "

"Yeyy, Kajja!! "

Ya, berakhirlah dengan Jungkook yang sekarang sedang berada di punggung Yoongi.

"Uemm, hyung... "

"Ne, ada sesuatu..?? Cerikan saja, hm.. "

Jungkook antara yakin dan tidak yakin untuk menanyakan hal ini.

"Hyung... A-aku... Aku rasa, aku j-jatuh c-cin-cinta" ujar Jungkook dengan kepala tertunduk di leher Yoongi. Dia takut Hyungnya itu akan marah, terlebih dia takut akan sesuatu karna Yoongi tiba-tiba berhenti namun, dia justru mengencangkan gendongannya dan kembali melangkah membuat pemikiran itu sedikit hilang. Pelan kepala itu mengintip dan menatap hyungnya yang tengah tersenyum.

"Dan apa yang kau takutkan Kookie?? Kau takut hyung marah??" tanya Yoongi lagi. Jungkook mengangguk tapi tak lama menggeleng.

Yoongi mengernyit heran.

"Aku takut pada kata-kata hyung dulu--, Jungkook menelan ludahnya sebentar, ---aku takut akan terluka hyung "

The Last RAIN With You ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang