You 16

597 46 4
                                    

Disinilah Chelsea seharusnya tempat dimana dia akan melupakan nama seseorang itu dari hidupnya. Meski nama itu selalu muncul di kepalanya Chelsea selalu berpikir 'apa dia akan mencari keberadaannya? Apa dia baik baik saja disana? Apa dia juga merasakan kehilangan sama seperti dirinya?'

"Mihh Gab mana?" tanya Chelsea pada mamanya

"Tau Selfie mungkin dia mah laki-laki suka banget selfie" Jawab mamanya

Tidak menghiraukan siapapun, Chelsea pergi mencari Gabriel sambil berlari. Memang Gabriel sudah lebih dewasa tapi, Chelsea tidak mau kehilangan keusilan Gabriel.

Dengan mata yang membuka sedikit lebar, Chelsea melihat Gabriel yang berada di tengah jalan dengan mobil yang terus berlalu lalang. Entah apa yang sedang dipikirkan adiknya saat ini. Dia selalu ceroboh dan lupa waktu ataupun tempat jika dia sedang memegang HP.

"Gab!!" teriak Chelsea. Tapi, Gabriel tak mendengarnya

Akhirnya Chelsea berlari menuju ke arah Gabriel meskipun Dia selalu menubruk orang yang berada di sekitarnya.

"Gab!!" teriak Chelsea sekali lagi sambil berlari lebih kencang

"Gab awass!!" Akhirnya Chelsea mendorong tubuh Gabriel. Dan sekarang Gabriel jatuh tersungkur. Tapi tidak dengan Chelsea

Mobil datang dengan kecepatan tinggi tanpa bisa di hindari Chelsea.

Tiba-tiba

Brukkk

Chelsea tertabrak dan tubuhnya kini telah lemah dan tak berdaya. Cukup parah darahnya yang ada dikepalanya.

Gabriel yang melihat itu tidak tinggal diam. Dia menelpon mami dan papi nya.

Mami Papi Chelsea pun berlari untuk melihat keadaan anak sulungnya.

"Pi Mih ini salah Gab, Gab telah meninggalkan kalian tanpa berpamitan" Ucap Gabriel sedih

"Gab jangan gitu untung kita berada di Jerman karena negara ini alat kedokterannya sangat canggih" Ucap Mamih Chelsea menenangkan

"Udah mih ayo sekarang cepet bawa Chelsea ke rumah sakit sebelum terlambat"  Ucap Papi Chelsea

...

Sesampainya di rumah sakit

"Dok gimana keadaan anak saya?" tanya mami Chelsea karena kebetulan, dokter dirumah sakit otu adalah dokter dari Indonesia yang dikirim ke Jerman.

"Ada banyak pendarahan di kepala anak ibu. Pendarahan itu membuat anak ibu kehilangan ingatan. Tapi ingatan tentang seseorang yang dapat mengisi hari-harinya dia akan ingat, tapi jika seseorang pernah menyakitinya dia tidak ingat orang itu." jelas Dokter asal Indonesia itu

Sementara disisi lain, Gabriel yang merasa bersalah menelpon teman- teman  Chelsea salah satunya Fikih.

'Kak kak fikih'

'Kenapa Gabriel'

'Kak Chelsea'

'Kak Chelsea kenapa?'

'Kak Chelsea kecelakaan'

'Hah kok bisa?'

'Kak kakak datang ke Jerman ya? Ajak sahabat kak Chelsea yang lainnya'

'Oke jagain Chelsea ya?'

'Baik kak. Gue tutup dulu teleponnya'

'Oke bye'

Disisi lain,Fikih sedang kebingungan dan khawatir dengan keadaan  Chelsea. Dia todak lagi menganggapnya sebagai seorang yang lebih dari teman seperti dulu melainkan ia ingin menjadi seorang kakak yang selalu ada di dekat Chelsea.

Dengan keadaan kalut, Fikih melajukan motornya ke arah rumah Angel.

"Ngel... Angel. Assalamualaikum" Ucap Fikih sambil mengetuk pintu rumah Angel

"Waalaiku--- ngapain muka lu kusut kak?" tanya Angel

"Tentang Chelsea" Ucap Fikih To the point

"Chelsea? Kenapa dia? Dia nggak apa apa kan?" tanya Angel panik

Tanpa sengaja, Fikih meneteskan air matanya sangat deras do hadapan Angel.

"Katakan kak, Chelsea gak apa-apa kan?" Tanya Angel sambil mengangkat kerah baju Fikih

"Chelsea kecelakaan" Jawab Fikih langsunv memberanikan diri

"Apa? Lu boong kan kak? Gue gak mau percaya sama lu kak" Ucap Angel dengan deraian air mata

"Trus katanya gimana keadaannya?" Tanya Angel dengan sedikit nada emosi

"G... Gue gak tau" Jawab Fikih sambil tergagap

"Lo boong kan?" tanya Angel memastikan

"Kalo gue boong, lu bisa buktiin dengan cara lo telepon Gabriel sekarang" Ucap Fikih membela dirinya

"Udah gue balik buat persiapan ke Jerman lu ikut gak?, Ajak pacar dan sahabat lu" suruh Fikih sambil pergi meninggalkan Angel

"Baiklah gue ikut kabarin gue kelanjutannya" Jawab Angel akhirnya

...

Dirumah Bagas, Cowok itu sedang memikirkan bagaimana buruknya perbuatannya yang sedang menyakiti perempuan yang sama sama di sayanginya itu. Meski, terlambat untuk menyadarinya.

"Chelsea pergi kemana lagi tuh anak. Dia nggak tahu apa kalo gue udah nyadari perasaan gue untuk dia" Bagas bermonolog di kamarnya

"Tapi, gimana dengan Cindai?, gue harus ke rumahnya buat njelasin semuanya dan minta maaf" Sekali lagi Bagas bermonolog di kamarnya

Setelah mengganti pakaiannya, Bagas melesat pergi ke rumah Cindai.

Setibanya di rumah Cindai, Bagas melihat Cindai sedang bermesraan dengan seseorang.

Tapi,Bagas hanya ingin melihatnya dari jauh.

"Ndai lu ngapain pacaran sama Bagas, kan lu udah pacaran sama gue" Ucap laki-laki itu

"Gue  kasihan sama Bagas josia, gue memiliki rasa kemanusiaan." Jawab Cindai

"Gue mau lo putusin Bagas sekarang!" Suruh Josia

Tiba-tiba Bagas datang dengan emosi yang meningkat.

"Gue mau bilang. Gue mau putus lo nggak perlu menjelaskan semuanya karena gue sudah dengar dan melihatnya dengan mata kepala gue" Ucap Bagas to the point

"Dan apa lo tahu? Gue nyesel pacaran sama lo dan ninggalin Chelsea demi lo" Lanjut Bagas dengan suara yang di tinggikan

"Hahahah itu yang telah lo buat semua adalah kebodohan. Liat habis ini perasaan yang lama lu sadari akan melupakan lo" Sahut Josia yang meremehkan Bagas

"Apa maksud lo hah?" Tanya Bagas sedikit nyolot

"Liat aja lu bakal nyesel-senyesel nyeselnya nanti" Ucap Josia

"Fix gue balik" Pamit Bagas

...

Halloo

Udah masuk Konflik nih

Vomment jangan lupa

Readers makin turun , vomment makin turun, nilai try out makin turun. Kalo semua tirin gaada semangat buat lanjut

😢😢

Bye

Why You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang