Why 17

601 48 3
                                    

Setelah Bagas memutuskan untuk putus dengan Cindai, Bagas menyesali perbuatannya karena telah mempermainkan hati Chelsea.

"Gue tahu kalo gue itu bodoh, meninggalkan Chelsea demi seseorang yang udah ada yang milikin. Bodoh! Bodoh" Ucap Bagas sambil mengacak rambutnya

Setelah Bagas menemui Cindai, ia bergegas ke rumah Difa karena biasanya Rafli selalu ngapel PSnya Difa.

"Dif Assalamualaikum" Ucap Bagas sambil mengetok pintu rumah Difa.

"Waalaikum--. Ngapain gas?" Tanya Difa pada Bagas

"Gue mau cerita sama lo" Ucap Bagas pada Difa

"G... Gue gak bisa gue harus pergi ke rumah nenek" Ucap Difa sedikit takut

"Sape Dif? Lama banget lu elah" Ucap Rafli sambil jalan ke arah Difa

Rafli dan Difa tengah memakai pakaian resmi dan sangat rapi, sementara Bagas dibuat bingung oleh keduanya.

"Lho kalian mau kemana?" tanya Bagas

"Em... Eh... Kita mau kerumah nenek Difa" Ucap Rafli teragagp gagap

"Oh yaudah gue ngganggu ya? Gue pergi dulu" Pamit Bagas sambil menghela nafas kecewa

"Hati-hati Gas!!" teriak Difa

Bagas tidak menjawab, dia langsung pergi begitu saja untuk meninggalkan rumah Difa.

"Gue kasihan sama Bagas Raf" Ucap Difa sambil menoleh ke arah Rafli

"Gue udah bilang sebelumnya sama Bagas, kalo dia ninggalin Chelsea, dia akan mendapat karma. Tapi apa kenyataanya? Dia ninggalin Chelsea demi seorang Cindai" Jelas Rafli sambil menggelengkan kepalanya

"Udah masuk! Habis ini Fikih nyusul kita" Ucap Difa

Tak lama kemudian, Fikih,Angel beserta Marsha datang ke rumah Difa.

"Dif buruan entar ketinggalan pesawat" Suruh Fikih

"Oke"

S
K
I
P

Difa,Rafli,Fikih, Angel dan Marsha telah sampai di bandara untuk menuju negara Jerman. Kebetulan bulan ini adalah holiday sekolah.

Setelah beberapa jam, Akhirnya mereka sampai ke negara Jerman. Mereka langsung menuju rumah sakit dimana Chelsea di rawat.

Rafli bertanya pada salah satu suster di rumah sakit itu

"Sus pasien bernama Chelsea di ruang inap berapa ya?"

Tapi, si suster hanya diam tak menjawab pertanyaan Rafli.

"Raf!!" panggil Fikih

"Apaan? Kita di Jerman kalo lo ngomong bahasa indonesia, mana ngerti suster² disini" Jelas Fikih pada Rafli

"Lo kok gubluk?" tanya Difa

"Takdir mungkin Dif" Jawab Rafli seenaknya

Akhirnya Fikih bertanya pada Suster yang tadi.

"Chelsea ada di ruang 21 ayok kesana" ajak Fikih

"Lha lo kok bisa tahu bahasanya fik?" tanya Rafli bingung

"Pakek Bahasa inggris" Jawab Fikih sambil berjalan menuju ruang inap Chelsea

"Lha kok dia paham bahasa inggris?" tanya Rafli lagi

"Heh kunyuk kan bahasa Inggris tuh bahasa internasional" Sahut Difa sambil menoyor kepala Rafli

"Sha lo kok betah sama laki kek gini?" tanya Fikih

Why You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang