Jujur, tidaklah benar-benar sanggup merelakan.
Walaupun kau tunjukan diri kejam tak berperasaan.Siapakah orang yang kau maksud selama ini?
Biar sosok 'dia' itu kupelajari
Setidaknya aku mengerti
Lalu aku berhenti
Menjadi sosok yang tak tahu diri
Lantas bisa merelakanmu pergi
Tapi Sayang, tidak bisakah kamu bersamaku saja?
Kita lakukan layaknya cerita indah yang kita buat dahulu, yang berakhir pukul 02:00 malam itu.Sampai mati aku dibuat bahagia
kala kau sambung alur yang kuberi
Sampai mati pula kini saat menyadari
Sosok yang kau bayangkan kala merangkai kata malam itu
Bukanlah sosok yang selalu membayangkanmu disetiap bait rangkaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Messy Thoughts
PoetryBerawal dari segumpal hati yang terus merasakan keasingan, namun juga menikmati kebahagiaan di dalamnya. Berawal dari benih benih penolakan yang diutarakan pemikiran, namun Ia tak mampu membuangnya sekeras apapun Ia ingin. Dan Berawal dari ketidakma...