4

1.2K 100 36
                                    

Jiyeon menatap tubuh telanjangnya di cermin, air panas mengalir dari pancuran menimpa tubuhnya, kamar mandi itu beruap, sehingga bayangan tubuhnya terpantul samar-samar di cermin.

Tadi Sehun tidak lembut, well meskipun tidak sampai menyakitinya, tetapi lelaki
itu berbeda dari semalam, gairahnya liar dan tidak ditahan-tahan lagi, meluap-luap seolah olah sudah bertahun-tahun laki-laki itu tidak melampiaskan hasratnya.

Tapi itu tidak mungkin kan? Jiyeon tanpa sengaja mengerutkan dahinya, Sehun terkenal suka gonta ganti perempuan, parempuan yang dipacarinya selalu setipe, cantik bagaikan boneka, langsing, dari kelas atas dan terkenal,
entah itu model, artis dan kebanyakan orang luar. Semua wanita itu rela menyerahkan dirinya pada Sehun dengan sukarela.

Desas desus berkembang bahwa Sehun kekasih yang sangat bergairah dan murah hati, tetapi tidak tanggung-tanggung mendepak pasangannya dengan
kejam, karena dia tak pernah memakai hati dalam berhubungan.

Kekasih terakhir Sehun, yang kemarin baru digandengya dalam acara pernikahan seorang anak direksi adalah artis film yang sedang naik daun, keturunan Thailand-Itali yang sangat cantik bernama Lisa, tubuhnya tinggi
langsing semampai dengan rambut pirang lurus yang sangat halus bagaikan sutera, kulitnyapun tak kalah halusnya seperti buah peach dan dia
tampak sangat serasi, bergelayut manja di lengan Sehun dengan tatapan memuja.

Apakah Sehun juga akan melecehkan Lisa seperti melecehkanku? Apa yang
akan dilakukan Lisa jika dia mengetahu semua ini? Tidak, apa yang akan dikatakan semua orang?

Jiyeon mengernyit melihat bekas bekas ciuman memerah di pundak dan sekitar buah dadanya. Sehun lelaki yang suka meninggalkan tanda. Seperti singa jantan yang menandai betinanya, Jiyeon tahu lelaki itu sengaja meninggalkan bekas-bekas ciuman di tubuhnya....bahkan ada yang di sekitar pinggulnya....

Astaga... apa yang telah kulakukan ya Tuhan? Apakah aku sudah melakukan keputusan yang paling benar? Jiyeon sudah tidak dapat menangis lagi, air
matanya sudah habis dan hatinya sekarang terasa amat hampa.

Dengan pelan Jiyeon meraih handuk dan mengeringkan tubuhnya lalu meraih jubah mandi yang tadi ditemukannya tergeletak di karpet, sepertinya Sehun semalam melemparkannya ke lantai.

Dengan langkah pelan Jiyeon keluar dari kamar mandi, bingung mau berbuat
apa, dan bertanya-tanya dimanakah pakaiannya sekarang?

Tatapannya menuju ke arah sofa, di situ ada kemasan pakaian. Jiyeon melangkah dan mengambil kemasan itu, ya, ini pakaian wanita, masih baru, dari butik ternama lengkap dengan pakaian dalamnya...

Apakah ini untuknya? Jiyeon memegang kemasan itu dengan ragu.

Tapi dia juga tak mungkin memakai jubah mandi dalam kondisi telanjang seharian kan? Dengan hati-hati Jiyeon membuka kemasan itu, sebuah gaun santai berwarna merah muda dari bahan yang sangat halus, apakah ini sutra? Dan pakaian dalam senada, Jiyeon melihat ukurannya dan semuanya pas, Sehunkah yang memesannya?

Dengan gerakan pelan dan tanpa menimbulkan suara Jiyeon memakai pakaian itu, gaunnya terasa sangat nyaman menempel ditubuhnya, sebuah gaun santai
satu potong sepanjang bawah lutut yang sangat elegan.

Setelah itu selama beberapa lama Jiyeon berdiri ditengah kamar itu tanpa berbuat apa-apa.Pandangannya mengarah ke arah ranjang yang seperti habis diserang badai, Dan tubuh Sehun terbaring disana, punggungnya tampak kecokelatan terlihat di balik selimut kamar yang putih bersih.

Lelaki itu berbaring tengkurap salah satu lengan membingkai kepalanya, dan tubuhnya diam tak bergerak, Kepalanya terbaring miring di atas bantal. Jiyeon mendekat pelan kesisi ranjang tempat Sehun berbaring, wajahnya tampak damai sekali, kalau sedang tidur,dia tak tampak berbahaya.

A Romantic Story About Park Jiyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang