Anak Bandel

177 6 2
                                    

Aku tidak lagi memikirkan Ichal setelah beberapa bulan tidak mendapat kabar darinya.

Setelah selesai UN aku dan keluargaku pindah rumah, masih di Kota Medan hanya berbeda Kecamatan saja. Sampai sekarang kami masih disini hehe.

Rumahku disini dekat dengan Mesjid, aku sangat senang karena aku bisa sholat berjamaah lima waktu di Mesjid.

Dan kalian harus tau bahwa di Mesjid inilah aku bertemu dengan cinta pertamaku, "aihhh cinta monyet gitu lahhh hehe"

Sore itu aku berjalan menuju Mesjid untuk sholat Maghrib. Sudah banyak orang yang duduk di pelataran Mesjid saat itu, aku berjalan sambil menundukkan pandanganku iya begitulah aku ketika berjalan.

Saat aku melewati parkiran Mesjid, ada beberapa batu kerikil yang mengarah kepadaku seperti sengaja dilemparkan.

Aku menoleh ke arah batu itu berasal, dan ternyata benar ada dua orang anak laki-laki yang duduk diatas sepeda motor berwarna pink satunya memakai baju putih dan satunya lagi memakai baju biru. Aku sedikit kesal tapi hanya memperhatikan mereka dari kejauhan saja.

"Adek..." ucap anak yang berbaju putih sambil senyum dan sedikit menggerakkan alisnya. Aku hanya diam saja dan kemudian berlalu ke tempat wudhu.

Aku sama sekali tidak mengenal dua anak itu dan aku juga baru kali ini melihat mereka. Ya aku tidak memikirkan orang yang tidak ku kenal, apalagi nampaknya mereka adalah dua anak bandel. Yasudah lahh..

Besoknya, seperti biasa aku sholat Maghrib ke Mesjid dan aku bertemu lagi dengan mereka. Kali ini mereka duduk di pelataran Mesjid sambil memperhatikanku yang berjalan ke arah mereka. Aku cuek saja dan mereka mengikutiku ke tempat wudhu wanita.

Aku sedikit heran melihat mereka, "kok masuk ke tempat wudhu cewek sihh" tanyaku dalam hati. Aku masih bersikap biasa saja. Aku mulai berwudhu dan salah satu dari mereka mengambil posisi wudhu di sebelahku. Aku menoleh sebentar ke arahnya dan dia tersenyum aku juga (sekedarnya saja).

Setelah selesai wudhu aku langsung pergi ke dalam ruangan sholat karena sholat berjamaah akan segera dimulai. Anak itu mengejarku seperti ingin mengatakan sesuatu tapi terhenti karena aku sudah masuk duluan.

Sepertinya anak itu seumuran denganku, sedikit lebih tinggi dariku dengan kulit putih dan rambutnya yang ditata seperti penyanyi Justin Bieber tahun 2013.

Aku sama sekali tidak penasaran dengan dia, karena menurutku dia hanya menggarai ku saja.

Sejak hari itu mereka selalu datang ke Mesjid di waktu sholat Maghrib. Iya aku bertemu dengan mereka setiap hari. Mereka berdua selalu saja iseng kepadaku. Mulai dari aku yang menangis karena kran air yang dibuat mengarah ke diriku membuat bajuku basah sampai sendalku yang sengaja diletakkan di bawah ban mobil sehingga tergilas dan menjadi kotor.

"Arghhh mereka berdua ini siapa sih? Maunya apa coba? Beraninya cuma gangguin anak cewek aja" aku marah dalam hatiku saat mereka menarik kepangan rambutku yang panjang dan seketika aku berbalik ke arah mereka.

Betapa terkejutnya aku saat bertatapan langsung dengan anak yang berkulit putih itu, sangat dekat sekali seperti ingin berciuman.

Kalian tau apa yang terjadi? Aku yang tadinya ingin marah sekarang berubah diam membisu sedangkan anak itu masih saja memperhatikanku dengan senyuman yang bikin mual. Karena malu aku langsung beranjak dan pulang.

Duhhhh hari itu adalah hari yang sangat menyebalkan bagiku. Aku pulang dengan wajah yang memerah.

Perjalanan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang