Setelah aku terbangun, ku lihat jam dinding kamarku menunjukkan pukul 4 sore. Aku bangkit dari tempat tidurku untuk sholat Ashar dan melanjutkan pekerjaan rumah.
Aku masih kepikiran tentang anak bandel itu, aku berpikir nanti dia akan semakin membullyku di sekolah.
Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah, aku mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke Mesjid hanya saja aku sedikit ragu karena pasti nanti aku akan bertemu dengan anak bandel itu, dan apa lagi yang akan dia lakukan kepadaku? Apa dia akan menarik rambutku lagi? Huhh entah lah.. Aku sholat ke Mesjid bukan untuk melihat dia kok. Terserah dia mau apa. Aku tidak perduli, aku kan tidak mengenalnya..
Seperti biasa aku berjalan menuju Mesjid dengan posisi wajah yang tertunduk. Saat aku mulai memasuki lapangan Mesjid, mukena yang ku pegang tiba-tiba ditarik dari belakang.
Dan kalian pasti tau siapa yang melakukannya? Iya anak bandel itu tapi dia hanya sendirian.
"Huhh dia lagi..!" pikirku.
"Hai.. Tadi udah daftar?" katanya sok akrab iewwww
"Hmm udah" kataku
"Iyaya jangan lupa ya besok testing baca Al Quran, latihan dirumah ya biar lancar" lanjutnya memberi tau, ya aku juga sudah tau akan hal itu mungkin hanya basa basi saja biar dia bisa ngobrol denganku
"Ehh iya makasih ya" jawabku singkat
"Iya sama-sama" balasnyaLalu aku berjalan pergi menuju tempat wudhu dan dia mengikutiku.
"Kok ngikuti?" kataku
"Kan mau wudhu"
"Iya tapi ini kan tempat wudhu cewek"
"Iya gak papa disana rame" (dia menunjuk ke arah tempat wudhu laki-laki) iya menurutku itu alasan yang sesuai kenyataan.Aku diam saja dan melanjutkan wudhu. Aku tidak banyak bicara dengan dia tapi aku mulai ramah kepadanya karena dia adalah calon seniorku di SMP.
Selesai sholat aku kebingungan mencari dimana sendalku, pasti dia lagi yang iseng menyembunyikan sendalku. Dia datang dan berkata "Itu sendalnya dek" sambil menunjuk ke arah dimana sendalku diletakkan. Ternyata sendalku diletakkan bersebelahan dengan sendalnya. Aku ambil sendalku, memakainya lalu berjalan pulang. Dia mengejarku sambil berteriak "Jangan lupa besok ya", aku hanya tersenyum menoleh ke arahnya tanpa berkata apa-apa, dia tersenyum dan pergi dengan sepeda motornya yang berwarna pink itu.
Haha sedikit lucu ketika melihat dia menaiki motor itu, dia anak cowok kok mau ya naik motor pink yang identik dengan cewek..
Sepanjang jalan pulang aku tidak tau kenapa tiba-tiba aku senyum sendiri hehe mungkin karena melihat sikap anak bandel itu yang ternyata tidak sejahil yang ku kira. Atau mungkin karena tadi itu adalah obrolan pertama kami yang menurutku ada faedahnya juga walaupun sedikit.
Hehe dia yang mengingatkan aku tentang kegiatan di sekolah besok.. Hmmmm anak bandel yang baik, hehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hati
No Ficción"Perjalanan Hati" adalah sebuah kisah nyata yang terjadi dalam kehidupan seorang remaja yang mulai merasakan apa itu cinta. Cerita ini ditulis berdasarkan fakta yang benar-benar terjadi, hanya saja sedikit disamarkan pada bagian Nama Tokoh dan Tempa...