Dihari bahagia sekaligus sedih ini, aku hanya duduk diam di pondok tanpa ikut melakukan hal-hal menyenangkan lainnya. Sungguh aku tidak menyukai hari ini. Karena saat ini mungkin aku bisa tertawa dan nanti pasti aku menangis karena harus berpisah dengan teman-temanku.
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Semua siswa mulai bersiap untuk pulang. Setelah semuanya berkumpul di pondok, satu per satu dari kami mulai memasuki bus yang sebentar lagi akan meninggalkan wahana pemandian ini.
Aku berjalan masuk ke dalam bus seorang diri, aku tidak tau dimana Agil berada. Mungkin saat itu dia sedang bersama teman-teman yang lain berfoto ria. Yaa aku tidak ikut berfoto karena saat itu keadaanku sedang tidak baik.
"Udah jalan pulang dek..?" tulis Azli lewat pesan singkat
"Belum Zli ini masih nunggu yang lainnya belum naik semua" balasku
"Ohh gitu yaudah hati-hati yaa nanti kabarin kalo ada apa-apa ya.. Nanti Azli telepon.. Oke"
"Iya Zli makasih ya.." kataku.Meskipun sudah tidak satu sekolah tapi Azli tetap perduli kepadaku walau hanya sesekali tapi aku senang karena Azli masih mengingat aku.
Tidak lama kemudian semua siswa mulai menaiki bus dan duduk di bangku mereka masing-masing.
Agil tidak menghampiriku ke tempat duduk, tapi dia berkumpul bersama teman-temannya di bangku belakang. Aku membiarkannya saja karena aku berpikir bahwa aku tidak boleh melarang apapun yang Agil mau.Aku duduk sambil mendengarkan rekaman suara Azli yang bernyanyi dengan gitarnya. Tiba-tiba Reyhan datang menghampiriku.
"Sendirian aja dek ya.." sapanya
"Gak sendiri kok kan ada kau ini"
"Ahaha iya lahh.. Mau?" kata Reyhan menawarkan permen
"Gak lah masih kenyang"
"Semua gak mau haha yaudah lah ya aku kesana dulu.." kata Reyhan pergi dan ku jawab dengan anggukan kepala.Aku merasakan kepalaku pusing dan perutku mual. Yaa aku sedang mabuk perjalanan. Aku masih bisa menahannya sampai beberapa menit kemudian bus pun berhenti di sebuah tempat yang disebut Bengkel. Yaitu tempat bus berhenti untuk beristirahat atau membeli oleh-oleh.
Aku turun dan segera berlari menuju kamar mandi. Aku mengeluarkan semua isi perutku disana. Haha isi perut wkwk
Setelah selesai aku keluar dan aku terkejut karena di depan pintu ada Reyhan yang membawa roti dan air putih.
"Muntah kan.." katanya.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum malu.
"Ayo di dalam bus aja jangan kena angin malam nanti makin pening" Reyhan membawaku kedalam bus
"Ini roti makan, ini minumnya.." dia memberiku roti yang sudah dia buka bungkusnya "Habiskan terus tidur aja jangan lasak nanti kalo udah nyampek aku bangunin.." lanjut Rey kepadakuAku hanya diam saja sambil memakan roti yang Reyhan berikan. Aku tidak menyangka bahwa aku mempunyai teman sebaik dan seperduli Reyhan. Aku sayang Reyhan sahabatku..
Setelah makan aku tertidur dengan Reyhan disampingku. Saat aku terbangun, aku melihat Reyhan yang berubah menjadi Agil. Aku tidur dengan tanganku yang memeluk lengan Agil seperti bantal guling.
Aku memandang wajah Agil yang saat itu sedang tidur. Aku terus saja memandang wajahnya tanpa aku sadari aku mulai menangis dan semakin erat memeluknya. Aku merasa belum siap berpisah dengan Agil. Aku merasakan hal yang sama seperti saat aku berpisah dengan Azli.
Aku menangis tanpa sadar air mataku membasahi lengan Agil. Tiba-tiba Agil terbangun dan mengusap kepalaku.
"Jangan nangis heyy.. Udah mau nyampek kok ini.." katanya
"Aku gak mau cepat nyampek Gil, aku mau lama-lama aja"
"Loh hahaha aneh ini anak" kata Agil seperti ingin membuatku tertawa
"Anies sayang Agil.. Agil jangan lupain Anies ya.. Jangan sombong sama Anies.. Tetap ingat Anies ya.." kataku menangis
"Iya Nies iya.. Agil gak akan lupain Anies kok.. Agil sayang sama Anies.. Gak mungkin lahh Agil sombong sama mu.. Nanti Agil ke rumah yaa kita jalan-jalan" katanya menghiburku
"Janji ya jangan bohong"
"Iya janji lohh Agil gak bohong"
Agil membersihkan air mataku dan memelukku.Aku merasa sedikit tenang.
Tidak lama kemudian sampailah kami di sekolah. Ku lihat banyak orang tua yang menunggu anaknya di depan pagar sekolah. Aku juga melihat Ayahku ada disana.Saat semua siswa mulai turun, Agil membantuku merapikan barang-barang bawaanku. Untuk yang pertama dan terakhir Agil mencium kepalaku dan itu tidak akan pernah aku lupakan yaaa cuma hal biasa haha tidak terlalu berlebiban.
Aku turun dengan dibantu Agil.
"Gimana? Aman?" kata Ayahku kepada Agil
"Mantap Pak.. Aman kok.. Muntah tadi dia.." kata Agil senyum
"Hahaha cemen lah kalo muntah" kata Ayah mengejekkuAku hanya diam saja. Agil pamit kepada Ayahku lalu berlari ke dalam sekolah untuk mengambil sepeda motornya yang diletakkan didalam kantor.
Aku dan Ayahku pun pulang.
Disepanjang jalan pikiranku kosong dan hanya menatap ke jalan raya yang sudah nampak sunyi saat itu. Sesekali aku memandang ke belakang berharap ada Agil tapi ternyata tidak.Sampai dirumah aku langsung berganti baju kemudian makan. Selesai makan aku duduk sebentar lalu bergegas memasuki kamarku.
Didalam kamar aku membuka HPku dan ku dapati beberapa pesan dari Azli dan Firza.
[09.48 PM]
Azli : Assalamualaikum dek.. Udah sampek rumah apa belum? Kalo udah sampek kabari abang ya dek.. Jangan lupa langsung istirahat.[10.07 PM]
Anies : Alaikumussalam.. Iya bang udah nyampek kok..
Ini mau tidur.. Makasih ya..--------------------------
[08.21 PM]
Firza : Nies..? Udah pulang? Aku tanya Agil katanya kau sakit ya dek..?[10.07 PM]
Anies : Udah kok Anies gak papa cuma pening aja gak tahan lama-lama naik bus, makasih ya..--------------------------
Saat aku ingin memjamkan mataku, tiba-tiba HPku berbunyi dan ternyata itu pesan dari Agil.
Melihat nama Agil, aku segera membuka pesan itu.[10.15 PM]
Agil : Assalamualaikum sahabatku♥ Udah tidur apa belum nih? Udah makan? Oiya banyak istirahat yaa kan tadi abiss muntah wkwk.. Jangan nangis lagi ya Anies.. Jelek loh kau nangis.. Matamu hilang.. Muka mu merah semua kayak habis pake bedak Meong ahahaha..[10.15 PM]
Anies : Alaikumussalam.. Iya sahabat.. Belum tidur kok makanya bisa balas SMSmu.. Iyalah iyaa bentar lagi aku tidur.. Udah makan kok udah gak nangis lagi.. Yaudah lah aku mau tidur ya Gil, kau jangan tidur kemalaman oke.. Byebye Agil..[10.17 PM]
Agil : Haha iya bagus lah yaudah aku pun mau tidur.. Selamat malam Anies kecil♥ mimpi aku ya wkwk.. Assalamualaikum..[10.18 PM]
Anies : Haha iyaa.. Alaikumussalam..--------------------------
Malam ini ditutup dengan perhatian dari beberapa orang yang ikut memperindah cerita hidupku..
Aku sayang mereka semua..
Terima kasih karena sudah perduli denganku..
Hari ini hari yang tidak akan pernah aku lupakan, dan aku berjanji akan menceritakan ini semua kepada anak-anakku nanti."Nak.. Dulu Mama punya sahabat semuanya baik-baik.. Jadi kamu juga harus jadi orang baik yaa.. Supaya orang-orang juga baik sama kamu.."
Hehe..Aku rasa inilah akhir dari cerita Perjalanan Hati versi Cinta Putih Biru yang pernah ku alami.
Semoga dapat menghibur para pembaca.
Nantikan Perjalanan Hati versi berikutnya ya..Terima kasih..♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hati
Non-Fiction"Perjalanan Hati" adalah sebuah kisah nyata yang terjadi dalam kehidupan seorang remaja yang mulai merasakan apa itu cinta. Cerita ini ditulis berdasarkan fakta yang benar-benar terjadi, hanya saja sedikit disamarkan pada bagian Nama Tokoh dan Tempa...