Sekolah pun berlangsung selama 2 minggu, Azli masih saja mengirim pesan di setiap keadaan.
"Selamat Pagi jangan lupa sarapan.. Selamat Siang jangan lupa tidur siang.. Selamat malam jangan tidur kemalaman.."
Dia mengirimkan itu selama 2 minggu penuh dan aku hanya membalasnya cuek.
Sampai pada suatu hari yaitu tanggal 5 Juni 2013, Azli mengungkapkan perasaannya untuk yang pertama kalinya (yahhh lewat SMS belum berani langsung kali yaa).
Dia mengirimkan beberapa baris puisi yang aku sudah lupa apa isinya yang jelas puisi itu seakan menggambarkan keindahanku dimatanya, dan diakhir pesan itu dia menuliskan "Anies mau nggak jadi pacar abang?".
Aku terkejut membaca kalimat itu, jujur saja dia orang pertama yang berkata seperti itu. Saat itu aku menolak dengan alasan baru kenal. Azli pun memakluminya.
Aku kira dia akan marah kepadaku, ternyata tidak. Dia malah semakin membuatku nyaman dengan sikapnya yang selalu perduli kepadaku.
Selang waktu 2 hari, Azli kembali mengirimkan kata-kata cintanya dan aku masih saja menolak karena aku takut dan tidak yakin. Azli masih tetap menghubungiku dan bersikap baik kepadaku.
Sampai pada tanggal 12 Juni 2013, Azli kembali mengirimkan kata-kata cintanya kali ini kata-kata itu nampak serius. Aku pun menerimanya karena aku juga sudah merasa sangat nyaman dengan kehadirannya.
Kami resmi berpacaran, iyaa itu adalah Pacar Pertamaku.Aku merasakan perasaan yang begitu indah saat itu. Selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang darinya.
Kami hanya berpacaran lewat pesan singkat saja, sesekali bertemu di perpustakaan atau pun di kantin sekolah.
Saat itu aku masih malu-malu bertemu dengan dia yaa maklum lahh perdana hehe..
Kalau boleh jujur, Azli memiliki paras yang ganteng dengan kulit putih dan alis yang tebal serta mata coklat yang dihiasi bulu matanya yang lentik.
Bisa dibilang Azli adalah siswa populer di sekolah kami. Karena semua orang mengenalnya, tapi dia dikenal dengan sebutan Playboy.
Aku pernah bertanya kepadanya mengenai hal itu tapi dia hanya menjawab "Nggak usah di dengarin omongan orang iri.."
Alasan aku menyukai Azli salah satunya adalah karena aku mendengar dia mengumandangkan Adzan Zuhur di sekolah dengan suaranya yang begitu sejuk didengar.
Iyaa Azli termasuk Qori' Al Quran. Dia juga aktif di berbagai kegiatan keAgamaan.
Aku tidak pernah menyangka, anak bandel yang selalu menggangguku setiap aku sholat di Mesjid, yang ternyata kakak kelasku, seorang anak yang taat agama dan juga termasuk siswa populer di sekolahku, adalah Azli yang sekarang sedang tinggal didalam hatiku..
Aku sayang Azli..
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hati
Non-Fiction"Perjalanan Hati" adalah sebuah kisah nyata yang terjadi dalam kehidupan seorang remaja yang mulai merasakan apa itu cinta. Cerita ini ditulis berdasarkan fakta yang benar-benar terjadi, hanya saja sedikit disamarkan pada bagian Nama Tokoh dan Tempa...