Fahri Nazli

85 5 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana aku akan melaksanakan testing baca-tulis Al Quran dan test akademik lainnya di sekolah yang nantinya menjadi saksi kisah terindah dalam hidupku.

Singkat saja, setelah mengikuti beberapa test dan hasilnya langsung di umumkan hari itu juga. Dan aku senang sekali karena Alhamdulillah aku lulus dengan nilai yang terbaik dengan nilai Bahasa Inggris yang sempurna. Yaa aku sangat suka pelajaran Bahasa Inggris dan aku juga menguasainya..

Aku tidak melihat anak bandel itu disana karena hari itu semua siswa sudah libur akhir semester. Dan aku juga sudah tidak sabar ingin memakai seragam Putih-Biru yang Insyaallah akan aku pakai sekitar 2 minggu lagi.

Aku pulang dengan perasaan bahagia karena aku lulus dengan nilai terbaik. Setelah turun dari motor aku langsung menghampiri Mamaku dan memberitahukan hal ini.

Mama terlihat bangga mendengarnya, Mama memelukku sambil berkata "Selamat ya Nak.." aku sangat senang mendengarnya, dan aku berjanji tidak akan mengecewakan Ayah dan Mama..
Iya satu langkah awal yang sangat bagus.

Entah apa yang ada di pikiran ku, aku sangat ingin menceritakan hal ini kepada anak bandel itu hehe..

Seperti biasa aku sholat berjamaah ke Mesjid sambil berharap bisa bertemu dengan anak bandel itu. Tapi aku tidak melihat anak bandel itu selama 2 minggu terakhir. Aku bergumam,"ngapain nyariin dia ini kan hari libur pasti dia liburan lahh lagian ngapain sih niat mau cerita ke dia, gunanya apa lahh" aku mencoba untuk tidak memikirkan dia.

Dua minggu berlalu..
Hari yang ku tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Hari pertama aku mengenakan seragam SMP dengan simbol OSIS di dada sebelah kanan.

Aku diantar Ayah dengan sepeda motornya, hari itu Ayah mengantarkan ku hanya sampai pagar depan sekolah saja. Iyaa aku yang minta karena aku tidak mau manja 'kan sudah SMP yakali diantar sampai depan kelas hehe..

Di sekolah itu aku belum mengenal satu orang pun kecuali Bang Pai yang saat itu sudah kelas 9 dan anak bandel itu yang ternyata satu kelas diatasku.

Bel tanda masuk pun berbunyi. Semua siswa berlarian masuk ke lapangan membentuk barisan. Saat itu aku memakan lollypop yang aku bawa dari rumah.

Tiba-tiba saja ada seorang guru yang menarik tanganku ke lapangan dan dengan sedikit marah dia menyuruhku untuk membuang permenku.

Aku kebingungan mencari dimana barisanku. Dari belakang tiba-tiba aku di tarik oleh anak laki-laki yang berpakaian rapi dan wangi, setelah aku lihat ternyata anak bandel itu. Dia membawaku ke barisan yang semuanya adalah anak laki-laki.

"Kok anak cowok semua?"
"Udah gak papa barisan ceweknya udah penuh jadi adek disini aja" jawabnya
"Loh boleh?" tanyaku
"Boleh kok selo lah, barisnya paling depan disini" dia menujukkan posisiku.

Aku pun mengikuti perintahnya. Ternyata ini adalah bagian dari MOS (Masa Orientasi Siswa) atau dikenal dengan sebutan Ospek di perguruan tinggi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" dia memberi salam
"Waalaikumussalam warahmwatullahi wabarakatuh" kami menjawab
"Iya adik-adik semua, sebelum saya memulai kegiatan MOS ini saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Fahri Nazli. Saya siswa kelas 8C dan saya juga salah satu anggota Pramuka dan OSIS di sekolah ini. Disini saya yang akan menjadi kakak asuh kalian selama 3 hari kegiatan MOS ini berlangsung. Kalian yang ada di barisan saya ini adalah tanggung jawab saya, jadi saya mohon kerja samanya untuk kegiatan ini ya adik-adik." anak bandel itu berbicara menggunakan bahasa yang baku, wahhh aku saja tidak menyangka dia bisa seperti itu, dan namanya adalah Fahri Nazli.

Nama yg bagus untuk seorang anak yang bandel dan jahil yang ternyata adalah kakak kelas sekaligus kakak asuhku di sekolah ini..

Perjalanan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang