C•4

180 82 44
                                    


Kicauan burung terdengar saling bersahutan, matahari tampak malu malu untuk menampakkan dirinya di atas awan.

"Ci, bangun udah pagi. Waktunya sekolah." ucap Zellian tangannya mengoyak tubuh Ciara

Ciara tidak menggubris perkataan Zellian. Ia tetap tertidur pulas.

"Ciara bangun udah pagi." ucap Zellian nada suaranya naik satu oktaf

"5 menit lagi." jawab Ciara

Tanpa basa basi, Zellian mengambil air di dalam ember dan menuangkan semua air didalamnya di atas tubuh Ciara.

"Zellian! Dingin tau." teriak Ciara, akhirnya ia terbangun dari tidurnya

"Cuma dengan cara ini elo bisa bangun." ucap Zellian menahan tawanya

---

Pukul 6 lewat 10 menit, Ciara dan Zellian sudah datang di sekolah. Ciara menyetir mobilnya memasuki gerbang sekolah.

"Eh, neng Ciara sama neng Zellian. Tumben berangkat bareng?" tanya pak Adi, satpam di sekolah tersebut

Ciara hanya tersenyum.

"Oh iya, tumben juga neng Ciara berangkat jam segini?" tanya Pak Adi penasaran

Ciara tidak menghiraukan pertanyaan dari satpam yang banyak omong tersebut, ia segera menancap gas dan bergegas menuju ke dalam parkiran mobil. Sesampainya di parkiran, Ciara menggerutu kesal. Pasalnya ia lupa membawa handphone nya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil handphone nya yang berada di rumah Zellian.

"Lo ke rumah gue naik mobil lagi ci?" tanya Zellian tak percaya

Ciara mengangguk

"Pinjem motor siapa dulu gih. Elo udah repot markir in mobil lo sampe ada yang lecet tu cat nya." pinta Zellian pada Ciara

Ciara menggeleng tidak setuju.

Zellian menghela nafasnya dengan kasar. Memang Ciara itu bandel.

"Yaudah lo ati ati di kelas ya." teriak Ciara memasuki mobilnya

"Seharusnya gue yang bilang, lo ati ati di jalan ya." gerutu Zellian

Ciara tertawa, mobilnya telah melaju meninggalkan kawasan sekolah tersebut.

***

CiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang