C•1

259 97 83
                                    

Hari ini, pukul 11 malam. Keramaian di dalam rumah terjadi lagi. Ciara sudah muak dengan semua ini. Lantas ia bergegas keluar rumah, tak peduli waktu menunjukkan pukul 11 malam. Ia menancapkan stop kontak mobilnya, dan mengendarai tanpa tujuan. Sepanjang perjalanan ia hanya menangis, sampai kapan penderitaan ini harus berakhir.

"Bangs*t! Gue udah gakuat!" teriak Ciara sambil mengendarai mobilnya

"Gaada satu hari pun mereka ga bertengkar!"

"Ini semua gara gara gue, kenapa gue harus di lahirin di dunia ini!"

Air matanya semakin deras.

Dari luar, hujan mulai turun membasahi bumi. Malam semakin larut, terasa dingin dan sepi. Ciara mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. Tak peduli dengan apapun yang akan terjadi.

Drrrttttt

Suara handphone Ciara bergetar keras.

Ia segera mengambil nya, tertulis di layar "mom"

Lalu ia membanting handphone nya, Ciara sudah geram dengan nama yang bertuliskan di layar handphone nya itu.

Ciara memberhentikan mobilnya, ia ingin menenangkan diri di dalam sana.

"Gue harus gimana sekarang!" ucap Ciara, air matanya mengalir deras membasahi pipinya

Ciara keluar dari mobil. Ia membiarkan hujan deras mengguyurnya. Sebab, hujan deras bisa menutupi tangisannya. Ciara tersenyum sinis. Menurutnya, hanya hujan lah yang mengetahui perasaannya saat ini.

---

CiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang