C•12

95 38 14
                                    

Suasana ramai tergambar di dalam club diskotik malam itu. Ciara cemberut kesal. Karena orang yang ditunggu sedari tadi belum datang juga. Harus dikasih pelajaran ni bocah. Sambil menunggu kedatangan seseorang itu, Ciara menyeruput segelas jeruk hangat nya. Kali ini ia tak mau memesan beer , ia masih malas untuk mabuk.

Malam semakin larut, tetapi orang itu belum datang juga. Ciara menengok kearah jam tangannya, sudah menunjukkan pukul 11 tepat. Artinya ia sudah menunggu disini selama 3 jam. Sebenarnya ia tak suka berada di diskotik, karena menurutnya banyak cewe-cewe yang selalu goyang gajelas. Ciara jijik akan hal itu.

Ciara mendengus kesal, ia menggerutu terus-menerus. Ia mencoba melihat di sekeliling diskotik itu sekali lagi. Tapi hasilnya nihil, seseorang itu tak ada. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi sejenak menuju kekamar mandi. Ia bermaksud untuk membasuh mukanya yang telah dibasahi oleh keringat.

Langkah kakinya terhenti ketika ia melihat seorang lelaki memakai kaos berwarna hitam dan mengenakan celana jeans, disamping lelaki itu ada seorang gadis yang seperti nya sedang mabuk. Mereka duduk disalah satu meja dalam diskotik itu. Mereka seperti sedang asyik bercanda.

Sialan!

Tangan Ciara mengepal kuat. Siap untuk menonjok lelaki itu. Dengan langkah cepat, Ciara menghampiri lelaki tersebut. "Maksud lo apa kayak gini? O, jadi selama ini lo selingkuh di belakang gue ya!" ucap Ciara, tangannya tetap terkepal siap untuk menonjok wajah lelaki munafik itu

Mendengar suara itu, lelaki tersebut dan gadis yang berada disamping nya segera menoleh kearah sumber suara secara bersamaan.

"Ciara, lo ngapain disini segala?" tanya lelaki itu terkejut setelah melihat wajah Ciara

"O, jadi lo lupa kalo kita tadi janjian kesini? Apa emang lo sengaja mau kasih tau gue kalo ini selingkuhan lo?" tanya Ciara amarahnya sudah memuncak

"Gue bukan.."

Kata itu terpotong setelah tangan Ciara menonjok wajah lelaki itu berulang kali. "Stop Ciara!" ucap gadis yang berada disamping lelaki tersebut

"Udah, gausah ikut campur. Ini bukan urusan lo!" jawab Ciara menatap tajam gadis itu

Gadis itu terdiam, tak berani melawan. Matanya berkaca kaca saat melihat keadaan lelaki yang ia sayangi saat ini sedang tersakiti tepat berada didepan matanya. Keadaan lelaki itu kini terbaring lemas diatas lantai. "Udah kapok lo Vin?"

Lelaki itu terdiam, matanya terpejam menahan kesakitan**

Ciara terbangun dari tidurnya. Lalu ia duduk dan menyenderkan bahunya di senderan kasur. Keringat dingin mengalir deras di pelipisnya. Ciara terdiam sejenak, menatap langit-langit ruangan tersebut. Kenapa gue tiba tiba mimpinn itu ya?

"Masalalu yang suram. Jadi keinget, gue dulu nonjokin dia sampek segitunya. Tapi mau gimana juga? Emang dia salah." batin Ciara tersenyum sinis

"Lagian kejadian itu udah 1 tahun yang lalu. Jadi keinget lagi kan gara-gara mimpi itu." dengus Ciara wajahnya datar

Ciara terdiam, lalu ia mengambil dan meminum segelas air putih yang berada di meja samping kasurnya. Dan ia sudah merasa tenang. Lalu ia melanjutkan kembali tidur nyenyak nya.

***

CiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang