Pagi yang cerah
Bahkan terlalu cerah hingga gadis itu membencinya
Dia tidak suka jika matanya yang masih terpejam nikmat harus terbuka pelan karena cahaya matahari pagi yang berhasil masuk menembus tirai jendelanya
Ayolah dia masih ingin tidur, persetan dengan sekolah
Brakk!!
Jennie, gadis itu membelalakkan matanya terkejut tatkala pintu kamarnya yang telah dibuka paksa oleh seseorang
Tanpa menoleh kepada sumber suarapun, sebenarnya dia sendiri sudah tahu siapa pelakunya
Memang siapa lagi kalau bukan Hoseok oppa?! Batinnya mendengus seraya mengacak-acak surainya yang sudah berantakan
"Keluarlah, aku sudah terbangun" perintah gadis itu pada laki-laki di ambang pintu disela dirinya menguap lebar
"Aigoo, kau hanya bisa terbangun jika aku merusak pintumu" respon Hoseok--oppanya-- masuk dalam ruangan bernuansa putih itu seraya mengelus siku kanannya yang Jennie yakini sedikit sakit karena telah bergulat dengan pintunya yang memang sengaja dia kunci
"Keluarlah oppa" ujar Jennie khas orang yang habis tertidur lalu beranjak dari kasurnya menuju ke arah kamar mandi membiarkan selimut yang dia pakai semalaman terjatuh di lantai
Melihat itu, Hoseok berdecak kesal, melupakan rasa sakit di sikunya terlebih dahulu lalu mengambil selimut adiknya kemudian melipatnya dengan rapi dan meletakkan benda itu pada tempat seharusnya
Tak hanya itu, lelaki jangkung itu juga merapikan bed cover yang hampir terlepas sempurna karena gaya tidur Jennie yang luar biasa kurang dihajar dan tak lupa dia memungut bantal yang terjatuh tepat di kaki ranjang
Setelah dirasanya ruang kamar Jennie kembali layak untuk di tempati seorang anak gadis, Hoseok mengambil jam weker yang terletak di atas nakas dan mengotak-atik benda itu agar bisa digunakan sesuai fungsinya
"Berhenti mengaturnya oppa, kau tahu itu tidak akan bisa membuatku terbangun dengan mudah" Hoseok menoleh ke arah pintu kamar mandi setelah mendengar itu dan menemukan Jennie yang nampak menggunakan pakaian handuk dengan rambut panjangnya yang terlihat basah
"Sudah?" Tanyanya pada Jennie yang dibalas anggukan pelan
"Cepat sekali, apa kau yakin tubuhmu sudah benar-benar bersih?" Tanyanya lagi yang membuat gadis itu kesal
"Jangan samakan aku dengan dirimu" balas Jennie singkat lalu mengambil ancang-ancang untuk mengusir Oppanya karena dia tak mungkin bisa memakai seragamnya jika masih ada orang selain dirinya di sini
"Aku bukan ingin menyamakan dirimu dengan diriku tapi bukankah seorang gadis sepertimu butuh waktu lama untuk membersihkan diri" heran Hoseok pada adiknya menghiraukan gadis itu yang mengusir dirinya dari sana dan lebih memilih menyiapkan seragam sekolah Jennie yang belum sempat dia sediakan seperti hari-hari sebelumnya
Setelah itu hening, Jennie hanya memilih diam membiarkan Hoseok melakukan sesuatu yang selalu ingin dia kerjakan
"Keringkan rambutmu dulu baru memakai seragamnya, aku akan sangat marah jika melihat bajumu basah karena kau tak mendengarku" peringat Hoseok menaruh handuk kepala di atas rambut adiknya lalu meninggalkan gadis itu sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ? /KSJ X KJN
Fanfictionkarena "sering" tidak selalu membuat kita "terbiasa" seperti luka, seberapa seringpun kita tidak akan pernah terbiasa karena luka akan terus berdarah bahkan jika dia terluka lagi di bekas yang sudah kering, dia akan tetap berdarah lagi dan itu akan...