"Oppa"
"Kenapa?"
"Aku sudah setengah jam di sini"
"Terus?"
"Tapi dari tadi kau hanya fokus pada laptopmu"
"Ini tugas kuliah"
"Tugas kuliah macam apa itu? Menonton video orang menari? Memang kuliahmu jurusan apa?" Sindir Jennie yang sudah mengambil alih penuh perhatian sosok laki-laki yang malah menatap sang adik dengan senyum jail khas dirinya
"Kenapa cantik? Apa ada masalah di sekolah?"
Gadis yang dipanggil cantik itu menatap Oppanya dengan raut wajah sedih yang membuat laki-laki itu dengan sigap berdiri dari duduk silangnya untuk menghampiri adiknya
"Aku merindukan mereka"
Sosok jangkung yang duduk bersandar di sebelah Jennie itu mengangkat tangan kanannya untuk mengelus puncak kepala sang adik
"Kalau begitu besok Oppa yang menjemputmu dari sekolah dan kita akan menemui Appa"
"Kau tidak Kuliah?" Jennie menatap sang kakak heran karena setaunya Hoseok Oppa selalu pulang sore
"Tidak"
"Kau berbohong"
"Kata siapa?"
"Kataku tadi"
Menghembuskan nafas gusar, laki laki itu pasrah karena kebohongannya diketahui oleh sang adik
"Besok oppa pulang siang bukan sore seperti biasanya"
"Oh"
Setelah itu hening, mereka sibuk dengan pikiran masing
"Tapi oppa" gadis itu tiba-tiba kembali bersuara dan menghadap kakaknya lalu memegang tangan laki-laki itu yang dia ambil dari puncak kepalanya
"Aku juga ingin bertemu Eomma" rengeknya manja menggoyang-goyangkan tangan Hoseok
"Kau serius ingin bertemu dengannya?"
Kesal, Jennie kesal dengan pertanyaan kakaknya barusan
Pertanyaan macam apa itu?
Senakal-nakalnya dia di mata orang, dia juga bisa sayang dan merindukan ibunya seperti anak-anak yang lain
"Memang kenapa? Dia juga eomma-ku, kenapa kalau aku bertemu dengannya?"
Gadis itu tersinggung, setidaknya itu yang ada di pikiran Hoseok setelah mendengar pertanyaan nyolot adiknya barusan
"Apapun yang ada di otakmu sekarang tentang pertanyaanku tadi mending kau buang jauh-jauh, aku tak memiliki maksud seperti itu. Kau sendiri tahu seperti apa keadaan eomma kan? Oppa tak ingin kau terluka" Hoseok mencoba memberi penerangan pada Jennie yang keras kepala
Sulit memang untuk si kepala batu itu
Tapi ini demi adiknya
"Aku tak peduli, kerinduanku lebih besar dari rasa takutku"
Sia-sia
Sudah dia duga sejak tadi
Menghela nafas pasrah, laki-laki itu menatap sang adik
"Baiklah, lusa kita akan menemuinya"
"Janji?"
"Memang kapan aku tak menepati ucapanku sendiri?"
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ? /KSJ X KJN
Fanfickarena "sering" tidak selalu membuat kita "terbiasa" seperti luka, seberapa seringpun kita tidak akan pernah terbiasa karena luka akan terus berdarah bahkan jika dia terluka lagi di bekas yang sudah kering, dia akan tetap berdarah lagi dan itu akan...