DTM Part 10

15.5K 1.5K 107
                                    


Casey tidak percaya dengan yang di lakukan Aland.
Pemuda itu masih ternganga dengan mimik bahagia bisa bertemu dengan Bill.

Sekarang ini Casey dan Aland berada di pos perbatasan antara Distrik Barat dan Distrik Timur.
Suasana di perbatasan begitu ramai, ada beberapa warga berlalu lalang menyebrangi perbatasan.
Mengingat banyak orang yang tinggal di Distrik Barat juga barasal dari Distrik Timur seperti Bill contohnya.

Semenjak kematian Darga, warga yang berasal dari Distrik Timur namun tinggal di Distrik Barat bisa berkunjung dengan leluasa menemuai kerabat mereka yang masih bertahan di Distrik Timur.

Apalagi Aland kemarin sempat merubah peraturan yang di buat Darga soal batas waktu kunjungan yang awalnya hanya dua hari.
Kini di perpanjang menjadi satu minggu penuh.

Namun penjagaan di pos masing-masing perbatasan kedua Distrik itu masih begitu ketat.

Itulah yang memaksa Aland menghubungi Bill agar bisa meloloskan dirinya tanpa melakukan pemeriksaan di perbatasan terlebih dulu.

Pagi tadi tanpa mau membuang waktu setelah Dokter memeriksa keadaan Casey.
Aland mengurus kepindahannya, pria itu meminta King menggantikan posisinya selama dia melakukan pekerjaannya di kota.
Dan tentu saja hal itu hanyalah alasan dirinya untuk bisa keluar dari Distrik tersebut.

Dan Aland juga menghubungi Bill untuk menjadi perantara baginya masuk ke Distrik Barat tanpa perlu memberikan informasi soal identitas dirinya.

Mengingat sekarang ini Aland sudah menjadi ketua di Distrik Timur.
Akan sangat kacau jadinya jika pria itu terang-terangan berkunjung ke Distrik Barat yang selalu bermusuhan dengan Distrik Timur.

Itu sebabnya dirinya meminta di jemput Bill langsung ,agar ia bisa masuk ke sana tanpa di ketahuai orang-orang entah itu dari Distrik Barat ataupun Distrik Timur siapa dirinya yang sebenarnya.

Bill tersenyum dan segera merangkul Casey,
"Kenapa kau jadi kurus begini, apa adik ku tidak menjagamu dengan baik...?"

Pertanyaan yang di lontarkan Bill barusan di tanggapi sebuah gelengan kepala dari Casey.
Remaja itu tersenyum senang bisa melihat Bill, dialah pria yang merekrutnya menjadi mata-mata.

Selalu ada untuknya di saat dirinya mengalami masa-masa sulit.

Bill tidak jarang menemaninya pergi kemakam orang tuanya, setiap peringatan kematian orang tuanya.
Itulah mengapa Casey begitu menghormati sosok Bill dan sudah menganggap kakak Aland itu sebagai saudaranya juga.

Bill mengalihkan pandangannya ke pada sang adik yang berdiri memakai setelan hoodie warna hitam di padu celana denim dengan warna senada.
Kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku di tambah kaca mata hitam yang membuat pemuda itu sangat sulit untuk di kenali.

Ada senyum geli di sudut bibir Bill, dia melepas rangkulannya pada tubuh Casey dan beralih memeluk Aland sekilas.

"Senang bertemu dengan mu..."
Ucap Bill membuat Aland mengucapkan hal yang sama pada kakak lelakinya.

"Jadi kalian berdua mau ke makam...maaf aku tidak bisa menemani kalian.
Hari ini ada pekerjaan yang perlu ku lakukan"

"Tidak masalah Mr. Bill saya mengerti, anda sekarang pasti sangat sibuk mengingat Mr. Lathan tidak tinggal di sini lagi..."

Bill mengelus kepala Casey sebelum beranjak pergi dari sana.
"Kalian berdua bisa lewat sekarang, aku akan berkunjung ke tempat mu saat urusan ku selesai..."

Aland kembali masuk ke dalam mobil bersama dengan Casey, sedangkan Bill bicara pada beberapa penjaga yang ada di pos perbatasan sambil sesekali menunjuk ke arah mobil Aland.

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang