DTM Part 19

12.3K 1.4K 51
                                    

Aland menutup pintu mobilnya sembari menenteng dua kantong belajaan.
Dia tidak hanya membeli bahan makanan saja, tapi dirinya juga membeli susu ibu hamil setelah tadi ada seorang wanita sedang hamil besar membeli susu tersebut.
Dan tentu saja Aland akan menyembunyikan produk itu dari jangkauan mata Casey.

Setelah sampai di lantai apartemen tempat tinggalnya pemuda itu segera berjalan kembali dan kini dirinya masuk ke kediamannya.

Nampak Casey dan Rery sedang bercengkrama di sofa, mereka sesekali terlihat tertawa.

"Kenapa kau lama sekali...?"
Tanya Rery yang melihat ke datangan Aland.

"Aku kesulitan mencari tomat momotaro, tidak semua toserba menjualnya..."
Jawab Aland yang masuk ke dapur.

"Kau duduk saja di sini biarkan aku yang membantu Aland"
Ujar Rery soraya bangkit dari duduknya, pemuda itu berjalan ke tempat Aland.

Nampak pria itu sedang menata beberapa bahan makanan ke dalam lemari pendingin.

Rery mengerutkan dahinya, dia melihat kaleng susu ukuran besar dengan gambar wanita hamil ada di dalam kantung belanjaan di atas meja.
"Kau belikan susu"

Mata Aland melebar, serta merta dia berdiri dan mendekap mulut Rery.
"Kecilkan suara mu...!"
Pekik Aland dangan wajah panik, sembari melepas dekapannya.

"Maafkan aku..."

Aland menghela nafas, dia mengambil susu itu dan dia letakkan ke atas lemari dan mendorongnya sedikit ke dalam sambil menempatkan barang-barang lain ke dapan susu tersebut.
"Aku melihat kondisi Casey yang tidak bisa makan karena dia sedang hamil muda.
Kata wanita yang ku temui tadi, susu itu akan mengurangi rasa mualnya"

Rery mengangguk sembari tersenyum, Aland memang lelaki yang sangat memperhatikan pasangannya.
Dia bukan tipe orang yang masa bodoh dengan yang terjadi, jika dia tidak tahu maka dirinya akan mencari tahu, semua hal yang menyangkut dengan kehamilan Casey.

Setelah mereka berdua membereskan belanjaannya.
Kini Aland dan Rery saling bahu membahu membuat masakan jepang yang Casey mau.

Aland terlihat sedang mengukus tomat yang di belinya tadi.
Sedangkan Rery mencuci udang besar dan menggunting kulitnya sembari membuang kepalanya.

"Kau harus buat sedikit sayatan di sini agar kau bisa menarik keluar kotoran dari udangnya"
Ucap Aland sembari memperagakan bagaimana dirinya merobek punggung udang dan mengambil kotoran yang berbentuk benang dari dalam tubuh udang tersebut menggunakan tusuk gigi.

"Baiklah aku mengerti..."
Rery melakukan seperti yang di intruksikan, dan tidak menghabiskan waktu lama hingga dia berhasil membersihkan sepuluh ekor udang besar tersebut.
"Lalu bagai mana sekarang, apa kita bumbui seperti biasa lalu di goreng...?"

" tunggu sebentar, kau harus membuat geratan di badan udangnya agar saat di goreng tidak melengkung"

"Oh...begitu ya...aku baru tahu..."
Tawa Rery yang akhirnya melakukan perintah Aland.

Keduanya nampak asik memasak berdua tanpa mereka sadari Casey memperhatikan mereka dari belakang.

Mau di lihat dengan cara seperti apapun, Rery dan Aland begitu serasi.
Jika saja Aland tidak mau menyerahkan Rery pada Lathan, mungkin keduanya sekarang sudah berpacaran.

Dirinyalah saksi hidup bagaimana Aland begitu terpuruk dan hancur setelah melepaskan Rery.
Ada perasaan cemburu yang begitu lancang menyelimuti hati Casey saat itu.

"Astaga...!!!mataku pedih...!!!"
Pekik Rery yang tidak sengaja mengusapkan tangannya yang baru menyentuh irisan bawang bombai untuk di masukkan ke penggorengan ke pelupuk matanya karena dia merasa gatal.

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang