DTM Part 29

13.7K 1.5K 243
                                    


"Ayo....Lathan...cepatlah....!!!
Tidak akan ada orang yang berani menyentuh mobil mu itu meski kau tidak menguncinya"

Rery menarik lengan Lathan dan segera menggapitnya lalu menyeret lelaki tinggi besar itu untuk cepat-cepat masuk ke rumah sakit.
Mengingat beberapa detik lalu mereka baru sampai di rumah sakit tempat Aland berada.
Rery pikir Aland mengalami kecelakaan atau apalah, karena kondisi pemuda itu baru pulih dari lukanya paska di operasi.

"Perhatikan langkah mu...!!"
Pekik Lathan yang menangkap tubuh Rery begitu pemuda itu hampir terjerembap ke depan gara-gara ujung kakinya tersandung anak tangga yang menjurus pada pintu masuk rumah sakit.

"Iya...maaf"

"Kita sudah ada di sini, kau tenanglah.
Hubungi Aland dan tanya dia di mana"
Imbuh Lathan yang berdiri di depan Rery dan melepakan rengkuhannya setelah Rery bisa berdiri lagi dengan seimbang.

Rery menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
Pemuda tampan itu mengambil ponsel miliknya yang ada di dalam saku dan segera menelfon Aland.

"Aku sudah ada di depan rumah sakit, kau dimana...?"
Pertanyaan Rery di jawab Aland dengan suara parau, Rery bisa tahu jika kondisi Aland semakin memprihatinkan.
"Baiklah...aku akan segera menemui mu"
Rery mematikan sambungan itu, dia menatap Lathan yang nampak menunggu dirinya bicara.

"Di mana dia....?"

"Ayo ikut aku, dia ada di ruang pemeriksaan kandungan,
Casey ada bersamanya"
Ucap Rery yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sakit di ikuti Lathan yang berjalan di sampingnya.

"Casey...????"
Pekik Lathan.
"Bagai mana dia menemukannya...?"
Imbuh laki-laki itu seperti tidak terima karena dia saja kalang kabut mencari di mana Casey.
Sedangkan Aland malah langsung menemukannya setelah mencari sebentar.

"Aku juga tidak tahu, Aland sepertinya sedang terguncang.
Dari suaranya aku tau saat ini dia masih menangis.
Pasti sudah terjadi sesuatu pada Casey"
Rery semakin mempercepat langkahnya, dia memperhatikan kanan kiri mencari lokasi tempat Aland berada, sampai-sampai pemuda itu harus bertanya pada pengunjung lain yang tidak sengaja di temuinya.

Dari kejauhan terlihat Aland sedang duduk di sebuah lorong rumah sakit sendirian.
Pemuda itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Rery yang melihat itu segera menghampiri Aland.
Dan akhirnya dia berdiri tepat di depannya, sedangkan Lathan melihat kedua orang itu dari tempatnya berdiri yang tidak jauh dari mereka.

"Aland, apa kau baik-baik saja....?"

Suara Rery membuat Aland mendongak, wajah pria itu memerah.
Air mata membasahi paras tampannya.
"Rery...!"
Sergah Aland yang serentak mendekap pinggang Rery mengingat pria itu dalam ke adaan berdiri sedangkan dirinya sendiri duduk di bangku tempat tunggu pasien.
"Rery....!!"
Suara tangis Aland pecah, pria itu menangis tersedu-sedu.

"Aland kau kenapa...???
Di mana Casey...???
Kau bilang sedang bersamanya, apa telah terjadi sesuatu pada bayinya...??"
Tanya Rery sambil membelai kepala Aland dan melingkarkankan tangannya ke belakang leher pria tampan itu untuk membuatnya tenang.

"Bayinya, akan di gugurkan"

Jawaban Aland membuat mata Rery melebar.
"Jangan main-main...!!!''
Bentak Rery yang mendorong tubuh Aland dan mundur kebelakang.
"Apa kau tidak mencegah itu Aland...??
Dia darah daging mu, dia itu putramu...!!!
Bagai mana kau bisa diam saja dan malah menangis di sini...???!!"
Nafas Rery terdengar menggebu, dadanya bergemuruh tak terima.
"Dimana Casey...???!!!"
Tanya Rery dengan mata melotot menatap Aland.

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang