DTM Part 17

13.4K 1.4K 35
                                    

Rery pagi itu sudah mempersiapkan sarapan dengan membuatkan makanan kesukaan Lathan yang sepertinya masih berada di atas tempat tidurnya.

Tanpa di sadari hal itulah yang di lakukannya setiap pagi, tidak seperti dulu dirinya akan segera berangkat bekerja dengan terburu-buru tanpa makan pagi lebih dulu.

Akan tetapi karena sekarang Lathan tinggal bersamanya, dalam beberapa bulan terakhir ini Rery merubah kebiasaannya.
Dia setiap hari bangun pagi untuk membuat makanan untuk kekasihnya itu.

"Apa yang sedang kau masak...?"
Tanya Lathan yang berjalan masuk ke dalam dapur, pria itu duduk di kursi dengan hanya memakai celana pendek.
Tubuhnya yang kekar dengan kulit di penuhi tatto menambah ke garangannya.

"Aku buatkan kau Lasagna"
Jawab Rery sembari meletakkan dua buah piring berisi pasta dengan saus tomat ke atas meja.

Lathan tidak protes, walaupun semalam pria itu baru makan makanan yang sama.
Tapi masakan dari Rery memang bisa membuatnya puas meskipun rasanya tidak terlalu enak.

Rery tersenyum melihat Lathan memakan apa yang dia buat dengan lahap.
Wajahnya nampak masih sedikit basah karena sepertinya Lathan tidak mengeringkan wajahnya dengan benar usai mencuci muka tadi.

Pemuda itu menuangkan segelas air mineral ke dalam gelas lalu mendorongnya ke sisi Lathan.

Lathan menatap Rery dengan dahi mengkerut begitu menyadari jika kekasihnya itu belum memakai pakaian kantor.
Dia masih menggunakan baju yang semalam di pakainya.
Dan sepertinya pemuda itu juga belum mandi.
"Kau tidak kerja...?"

Pertanyaan Lathan di jawab gelengan kepala oleh Rery mengingat pemuda itu masih mengunyah makannannya.
Setelah berhasil menelan pasta itu Rery baru bicara.
"Kau bilang Casey dan Aland akan pulang, itu sebabnya aku hari ini tidak masuk kerja dan ingin menyambut kedatangan mereka.
Aku mau melihat ke adaan casey, aku juga ingin bertanya padanya bagaimana rasanya hamil..."

Lathan mengambil air minum yang sudah di sediakan Rery sebelum menimpali ucapan pemuda itu.
"Jangan kau tanyakan hal itu karena Casey belum tahu jika dirinya tengah mengandung"
Ujar Lathan soraya meneguk air dari dalam gelas hingga tinggal separuh.
Pemuda itu segera meletakkan gelas yang hampir kosong ke atas meja.

Mulut Rery ternganga,
"bagai mana bisa...?"

"Aland belum menceritakan hal itu pada Casey"

Rery meletakkan garbu di tangannya sembari mengangkat tangan satunya sebagai isyarat agar pembicaraan tidak masuk akal itu terhenti.
Dirinya masih berusaha mencerna ucapan lelaki tampan bermata biru di depannya.
"Kau bilang Casey tidak tahu dia hamil...? Apa Aland sudah gila menyembunyikan hal sebesar itu dari kekasihnya.
Kukira setelah mereka resmi berpacaran, Aland langsung memberitahukan hal yang sebenarnya"

Lathan menghela nafas lemah, dia menatap Rery dengan pandangan yang kuyu.
"Casey itu tidak akan bisa menerima soal ke hamilannya, dia masih anak-anak yang mentalnya akan langsung hancur begitu tahu dirinya sedang mengandung.
Walaupun itu darah dagingnya sendiri, bagi Casey janin itu hanyalah parasit yang akan menyusahkannya.
Aland sudah mengambil keputusan yang tepat untuk menyembunyikan hal seperti itu dari Casey..."
Ujar Lathan panjang lebar untuk menenangkan kekasihnya itu.
Karena dirinya sendiri sudah hampir dua kali mengalami stuasi yang kini sedang di alami oleh Aland, mengingat Lathan adalah ayah dari seorang gadis cantik bernama Bella.
Dirinya jadi lumayan mengerti bagaimana emosionalnya orang yang sedang hamil.

"Tapikan kasihan Casey jika dirinya tidak segera di beri tahu perihal kehamilannya"

Lathan menyunggingkan senyum manisnya, dia mengulurkan tangan untuk mengusap kepala Rery.
"Kau tahukan bagaimana sikap Aland yang selalu mementingkan perasaan orang lain dari pada perasaannya sendiri.
Apa kau lupa bagiamana dia menyerahkankan mu padaku dan menempatkan dirinya menjadi pengganti Darga agar bisa merubah seluruh aturan lama yang menyusahkan semua orang...?
Dengan semua hal yang dia lakukan apakah kau masih meragukan keputusan yang Aland buat sekarang...?"

Don't Touch Me (Selesai) BOOK 2 From SBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang