Cruel Faith

1.1K 182 6
                                        

Sudah hampir seminggu sejak Kyungsoo meninggal.

Tak banyak yang berubah di rumah sakit.

Dan juga tak banyak berubah dari teman-teman Jongdae yang lain. Baekhyun & Chanyeol tetap mengunjunginya seperti biasa. Hanya saja, percakapan mereka serasa sedikit kosong tanpa perkelahian kecil yang biasa terjadi antara Kyungsoo dan Chanyeol, atau nasihat-nasihat Kyungsoo untuk Baekhyun.

Hari-hari pertama setelah kematian Kyungsoo memang berat apalagi mengetahui cara Kyungsoo meninggalkan dunia...benar-benar tak adil.

Kyungsoo aslinya pribadi yang ceria , hanya saja dia seorang yang pemalu. Yang membantunya keluar dari cangkang itu, tak lain adalah Kim Jongin. Jongin membantu Kyungsoo untuk berteman, dia juga melindungi Kyungsoo dari para penindas di SMA mereka dulu. Karena dari itulah, Kyungsoo sangat ketergantungan kepada Jongin. Bagi Kyungsoo, Jongin adalah cahaya hidupnya, satu-satu alasan ia masih bertahan di dunia yang kejam ini.

Dan ketika cahaya tersebut dirampas, Kyungsoo pun kehilangan tujuan hidupnya dan memilih mengakhirinya.

Jujur saja, Jongdae marah. Jiwa seindah Kyungsoo dan Jongin yang hanya ingin mencintai satu sama lain, saling memberi semangat hidup kepada satu sama lain , harus dipermainkan secara tidak adil oleh takdir. Mereka dipisahkan dari satu sama lain secara paksa.

" Dae ?" Suara Baekhyun menyadarkan Jongdae dari pikirannya.

Jongdae menoleh ke arah Baekhyun dan langsung menampilkan senyumannya sebelum menjawab Baekhyun, " Hmm ? Ada apa Baek ?"

" Kau tak apa-apa ? Apa tenggorokanmu sakit ?"

" Tidak , aku tidak apa-apa "

" Benar ?"

" Iya ! Aku...tadi hanya sedikit memikirkan tentang Kyungsoo "

Jongdae mengalihkan pandangan ke arah jendela, tak kuasa melihat ekspresi Baekhyun. Ia tahu betul Kyungsoo sangat dekat dengan Baekhyun, ia sering memberi nasihat kepada Baekhyun di saat Baekhyun bimbang.

" Iya, aku juga merindukan Soo " lirih  Baekhyun, suaranya bergetar.

Jongdae yang menyadari itu langsung memeluk Baekhyun, mengusap lembut punggung Baekhyun.

" Aku...aku merindukan Soo , Dae. Aku merindukan Jongin....aku sangat merindukan mereka , Dae..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Apa kau sudah tenang?"

Baekhyun mengangguk. Ia baru saja menangis selama 15 menit, melepaskan segala keluh kesah nya sementara Jongdae mendengarkannya , sesekali menghapus air matanya dengan lembut. Baekhyun terus menyebutkan tentang bagaimana kejamnya dunia memperlakukan Kyungsoo dan Jongin, bagaimana dunia mempermainkan cinta mereka yang begitu suci dan indah tersebut dan betapa marahnya dirinya tentang hal tersebut. Ia juga terus menyebutkan seseorang bernama ' Lay ' kembali. Baekhyun mengatakan dia terus melihat bayang-bayang seorang pemuda dengan senyum berlesung pipit yang paling manis yang pernah lihat di dunia. Tapi entah kenapa, Baekhyun tak pernah bisa mengingat wajah orang tersebut dengan baik. Hanyalah suara merdu dan senyumannya yang selamanya tertanam di ingatan Baekhyun dan jujur, itu membuat Baekhyun kesal. Ia yakin ia mencintai orang tersebut, namun ia tak mengingat orang itu siapa. Itu membuatnya sangat frustasi.

" Baek, kau lelah bukan ? Tidurlah disini. Akan ku panggilkan Chanyeol untuk menjemputmu nanti " ucap Jongdae sambil membaringkan Baekhyun di kasur miliknya.

Baekhyun pun langsung menurutinya. Ditemani usapan lembut Jongdae pada kepalanya, Baekhyun terbawa ke dunia mimpinya.

Setelah Baekhyun tertidur, Jongdae mengambil ponselnya yang berada di nakas samping kasurnya dan menekan nomor Chanyeol.

Grim Reaper [ ChenMin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang