* WARNING : MENTION OF SELF HARM, PROCEED AT YOUR OWN RISK*
Sejak kecil, Minseok tak pernah mengerti apa arti ' cinta ' . Tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, seorang Minseok kecil selalu saja kesepian. Ia tinggal bersama neneknya di desa sementara kedua orang tuanya bekerja dikota. Alasan mereka meninggalkan Minseok di desa adalah karena kondisi fisik Minseok. Dari kecil, ia memiliki fisik yang lemah sehingga ia sering sakit. Sejak SD, ia sering sekali absen. Ibunya khawatir ia terkena penyakit yang parah karena polusi di kota jadi mereka tidak ada pilihan lain selain meninggalkannya di desa bersama neneknya.
Berkat kasih sayang neneknya, Minseok berhasil tumbuh dengan baik. Dia anak tipikal yang pendiam. Karena inilah, ia menjadi target penindasan disekolahnya. Mereka sering mengejek Minseok dengan sebutan ' anak buangan ' lantaran mereka tidak pernah melihat orang tua Minseok bersama Minseok. Bahkan bukti berupa foto pun tidak ada. Ini membuat seorang Minseok kecil sangat sedih. Ia sering pulang dalam keadaan mata yang sembab dan bajunya yang kotor. Ini tentu membuat neneknya khawatir.
Saat ditanyakan apa yang terjadi disekolah, Minseok hanya terdiam dan memeluk neneknya sambil mengatakan ia baik-baik saja. Neneknya tahu betul Minseok berbohong, namun ia tidak memaksakan Minseok untuk bercerita dan hanya memeluknya erat.
" Nenek... Aku benar cucumu kan ?"
Pertanyaan ini membuat nenek Minseok terkejut , " Tentu saja , kau kan cucu kesayangan nenek...kenapa kau tanya begitu ?"
" Mereka bilang, aku anak pungut. Oleh karena itu, orang tuaku tidak menginginkanku...karena aku tidak berguna. Kata orang tua mereka, mana ada orang tua yang mau dengan anak pungut yang tidak berguna. Mereka bilang,itu kenapa ayah dan ibu tak pernah mengunjungiku "
Sontak, hati nenek Minseok sakit mendengar kata-kata yang keluar dari Minseok. Ia baru berusia 10 tahun, masih sangat belia. Namun mentalnya sudah ditekan seperti ini. Neneknya merasa sangat bersalah. Ia tambah erat memeluk Minseok sambil membisikkan kata-kata sayang padanya.
" Tidak , Minseok. Kau bukan anak pungut. Kau anak kedua orang tuamu, dan kau cucu kesayangan nenek...jangan pernah percaya perkataan mereka lagi ya? Oh...Minseokku sayang..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
." Halo? Ibu ? "
" Anakku "
Mendengar nada serius disuara ibunya, Kim Mina —ibunya Minseok- membenarkan posisi duduknya.
" Kenapa ibu ? "
Nenek Minseok hanya menghela nafas panjang. Sudah diduganya anak perempuan satu-satunya ini memang kadang bisa menjadi penyebabnya sakit kepala lantaran sifat keturunan dari suaminya ini.
" Kapan kau pulang nak ? Minseok merindukanmu..."
" ....Minseok ? "
Mina tertohok mendengar nama itu. Nama yang asing namun nostalgic . Nama anaknya sendiri. Nama darah dagingnya sendiri. Namun mengapa ia merasa seperti tak mengenal nama itu ?
Tak bisa dipungkiri, kehidupan di kota membuatnya terlena. Begitu banyak godaan di setiap tempat, dan iblis begitu pandai merayunya, menempatkannya di sebuah posisi sulit.
Setelah 1 tahun pindah ke kota, ia berpisah dengan suaminya, ayah dari Minseok. Tidak, lebih tepatnya ia 'diceraikan' oleh suaminya tersebut lantaran ketahuan tengah bercumbu mesra dengan lelaki lain. Ia tak punya pilihan lain selain melayangkan surat cerai pada wanita yang sangat dicintainya tersebut.
Setelah meninggalkan ibunya Minseok, ia memutuskan untuk memulai hidup baru dan melupakan segalanya. Termasuk Minseok.
Namun nenek Minseok tak mengetahui semua itu. Mina sudah menikah lagi dan tengah mengandung anak dari suaminya tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grim Reaper [ ChenMin ]
Fanfiction[ COMPLETED ] " Jatuh cinta pada manusia merupakan sebuah larangan keras " Tapi apa jadinya jika seorang pencabut nyawa , yang terkenal dingin dan efisien dalam pekerjaannya , jatuh cinta pada seorang manusia yang rapuh ? Best Rank : No.1 in #KimJon...