" Kalian akan tetap mengambilku kan ? "
Satu ruangan jatuh sunyi , masing-masing tenggelam dipikiran mereka sendiri.
" Sudah kuduga dokter itu berbohong " Jongdae tertawa getir . Sebuah air mata lolos dari matanya.
Tiba-tiba saja, tangan Minseok terulur dan menghapus air mata Jongdae.
Jongdae terkejut sebelum akhirnya tersenyum, " Terima kasih "
Sebuah perasaan aneh menyelimuti Minseok ketika melihat senyuman Jongdae. Sebuah perasaan hangat, membuatnya sangat nyaman dan ia....menyukainya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Kau tidak marah pada kami?" Tanya Minseok secara tiba-tiba. Sehun dan Jongdae bersamaan menatap Minseok.Mereka bertiga kini tengah menikmati pemandangan sore hari dengan langit orange yang indah dari kamar Jongdae.
" Kenapa aku harus marah pada kalian ? Kalian hanya melakukan pekerjaan kalian. Lagipula takdirku di atur oleh Tuhan, apa hakku untuk marah ? Dia sudah memberiku kehidupan , dan aku berterima kasih pada-Nya. Lalu jika ia ingin mengambilku kembali, dengan senang hati aku kembali "
Setelah selesai menjelaskan, Jongdae tersenyum lebar. Dan perasaan hangat yang aneh itu kembali menyelimuti Minseok.
Aneh....
" Dan kalian tak masalah dengan aku mengetahui identitas kalian ?" Tanya Jongdae.
Sehun mengalihkan pandangannya dan menatap Minseok. Minseok mengangkat alisnya menatap balik Sehun.
Hyung kau yang jawab - Sehun
Minseok menghela nafasnya, ia masih enggan menatap Jongdae, " Lagian kau juga akan mengetahui identitas kami cepat atau lambat, semuanya hanya masalah waktu. Apa bedanya jika kau mengetahuinya sekarang ? "
" Oh...benar juga "
Ruangan kembali sunyi. Sehun sibuk membersihkan sayapnya, sementara Jongdae dan Minseok masih sibuk menatap jendela kamar.
" Ceritakan tentang dirimu "
Minseok menatap Jongdae sambil mengangkat sebelah alisnya," Aku ? Kau ingin tahu apa tentangku ?"
" Ya, apa saja tentang dirimu"
" Tidak ada yang menarik tentangku "
" Ehh kenapa ?"
Minseok pun berdiri dan mulai berjalan menuju Sehun namun langkahnya ditahan.
" Lepaskan tanganku "
" Tidak sampai kau menjawab pertanyaanku "
" Aku tidak mau "
" Kalau begitu , tanganmu tak akan kulepaskan "
Anak ini...
Minseok menghela nafas , " Baik, baik , kau menang, apa maumu ?"
" Bagaimana rasanya menjadi pencabut nyawa ?"
Minseok sedikit membelak mendengar pertanyaan Jongdae sementara Jongdae hanya tersenyum pada Minseok.
" Ada senang , ada sedih "
"...Itu saja ?"
" Ya itu saja "
" Apa tidak ada yang lain seperti--"
" Lebih dari itu adalah informasi rahasia "
Jongdae mengerucutnya bibirnya, sudah ia duga Minseok adalah orang yang sedikit sulit. Sehun yang melihat semua itu, hanya tertawa kecil melihat tingkah Jongdae yang menurutnya seperti anak kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grim Reaper [ ChenMin ]
Fanfiction[ COMPLETED ] " Jatuh cinta pada manusia merupakan sebuah larangan keras " Tapi apa jadinya jika seorang pencabut nyawa , yang terkenal dingin dan efisien dalam pekerjaannya , jatuh cinta pada seorang manusia yang rapuh ? Best Rank : No.1 in #KimJon...