Satu

7.2K 621 43
                                    

"Trimble UX ini adalah drone tercanggih dan profesional, yang rancanganya dikhususkan untuk menangkap akurasi gambar tertinggi dalam aplikasi survei. Fitur kameranya memiliki sensor yang punya resolusi ekstra besar dan kuat, hingga 50 megapixel, maka foto dan video yang dihasilkan akan sangat jelas." kata seorang tim profesional marketing dari distributor drone yang saat ini siap terbang.

Jevan hanya menatap pesawat Drone yang siap terbang tak jauh darinya. Drone itu berbentuk seperti pesawat tempur tapi sangat mini, besarnya sedikit lebih besar dari tas laptopnya.

"Drone ini mampu terbang hingga 60 km, secara mandiri maupun dengan menggunakan kontroler dan tentunya sangat cocok untuk memonitor lahan yang sangat luas seperti perkebunan yang saat ini ingin Anda pantau, Sir." Asisten pribadi Jevan pun ikut memperjelas.

Jevan masih tidak menjawab, tapi dia mendengarkan si instruksi dan asisten pribadinya dengan wajah tanpa ekspresi. Jevan memang ahli dalam mengatur mimik wajah, perasaan apapun yang ia rasakan tapi dia selalu pandai menjaga ekspresinya, supaya tetep setenang air danau.

Seperti sudah paham dengan sikap bossnya, asisten pribadi Jevan pun kembali menyuruh instruktur untuk melanjutkan keterangannya.

"Deron ini mampu terbang dengan sangat presisi dan dilengkapi sebuah software kontrol yang sangat canggih dan mudah digunakan." kata si instruktur, setelah berdehem sebentar dia pun kembali melanjutkan.

"Dengan remote kontrol canggihnya, drone ini juga dapat berhenti di udara untuk merekam sebuah lokasi yang ingin Anda lihat sedikit lebih lama. Selain itu, sistem kontrolnya menggunakan software pada laptop yang juga memiliki fitur yang sangat lengkap sehingga sangat mudah digunakan. Dan dengan koneksi internet, kita bisa melihat hasil rekaman secara langsung, seperti sedang melakukan video call."

"Kalau begitu aku harap kalian tidak mengulur waktu lebih lama lagi." balas Jevan datar.

Asisten pribadi Jevan pun segera meminta si instruktur yang semula menjelaskan dan juga timnya untuk segera mempersiapkan drone tersebut untuk terbang.

Tak lama, drone itu pun mengudara memantau Eagle Land Plantation, sebuah perkebunan kakao tertua yang ada di pulau itu.

Eagle Land Plantation, adalah perusahaan perkebunan milik John Verlyn. Semasa John Verlyn masih ada perkebunan itu merupakan perkebunan pemasok dan penghasil cokelat kwalitas terbaik.

Fokus Jevan hanya tertuju pada laptop di hadapannya, sementara tangannya mengoperasikan remote kontrol di tangannya, mengendalikan drone yang saat ini merekam lahan perkebunan yang sangat luas dengan kecepatan dua puluh kilo meter perjam.

Beberapa bukit sudah drone itu lewati, hingga sampailah alat perekam itu di sebuah air terjun yang tersembunyi di balik bukit.

Mata Jevan langsung terpesona melihat keindahan tersembunyi dan belum terjamah tangan-tangan perusak seperti dirinya. Karena jelas terlihat, air terjun itu masih terlihat original dan asri.

Jevan pun menghentikan laju drone itu hingga diam di udara, untuk melihat air terjun itu sedikit lebih lama. Kemudian menekan tombol zoom pada remote control yang ia pegang, dan objek rekaman pun semakin dekat dan jelas.

Matanya membulat, saat rekaman itu menampilkan sebuah pergerakan pada kolam air terjun. Jevan pun kembali menekan tombol zoom hingga objek rekaman itu semakin bertambah dekat. Dan kini Jevan tidak bisa berkedip saat melihat pergerakan itu, yang ternyata pergerakan seseorang yang sedang berenang dengan tanpa menggunakan pakaian selain bawahan bikini warna kuning menyala.

Mata Jevan menatap intens tubuh yang berenang dengan gaya punggung atau Backstroke swimming itu. Warna kulit si perenang yang sangat kontras dengan dasar kolam sewarna batu yang gelap, terlihat begitu cantik dan memukau. Bukit payudaranya yang tak berpenutup tampak indah dengan ujung sewarna koral yang kontras dan tampak manis.

The Owner'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang