Chapter 4: Hati Ini

5K 272 7
                                    

"Apa maksud mu?? Aku tak mengatai dia jalang sasuke-kun"
.
.
.
.
.
.
.
"Tak usah berbohong bajingan, kau kira aku bisa percaya pada mu!!"

"Sasuke-kun dengarkan aku kumohon, aku tidak mengatai nya jalang"

"Diam!!! Aku muak melihat wajah mu disini, pergi!!"

Hati sakura seolah olah sangat hancur mendengar ucapan sasuke suami nya, tatapan nya terarah kepada karin yang dari tadi menyeringai.

Ia sudah membulat kan tekad nya untuk memperjuang kan sasuke mungkin untuk saat ini dia melawan dulu, toh kenyataan nya ia tak berbuat kesalahan.

"Tidak, aku tidak akan pergi sasuke-kun"

"Apa kau tak ada urat malu!? Kau tinggal di sini hanya sebagai istri yang tak aku cintai dan kita menikah atas keinginan ibu ku bukan rasa cinta, lagi pula kau hanya menjadi benalu dalam hubungan ku dengan karin. Pergilah aku muak melihat mu!!"

"Tidak sasuke- kun aku tak mau pergi dari sini!! Aku istri mu dan bagaimana pun kau adalah suami ku jadi aku berhak tinggal seatap dengan mu"

Plak
Satu tamparan
Plak
Dua tamparan

Sakura memegangi pipi nya yang memerah akibat tamparan dari sasuke, bahkan akibat tamparan itu bibir sakura ikut berdarah.

"Dengarkan aku jalang, mulai saat ini kau tinggal di rumah ini sebagai pembantu bukan istriku"

Buagh

Satu pukulan berhasil mendarat di tubuh mungil sakura, tubuh gadis itu terlempar jauh hal itu membuat punggung nya bertabrakan dengan lemari pendingin dan rasa nyeri mulai ia rasakan seolah olah bagai di hantam kayu besar.

Mata nya seolah mulai tertutup dan kepala nya bagaikan di pukul batu, sangat sakit, pandangan nya mulai memburam dan ia terjatuh tak sadar kan diri.

"Sasuke-kun"

Nama itu yang sakura sebut sebelum akhir nya ia pingsan total, sasuke yang melihat gadis itu pingsan segera mendekati nya.

Pandangan nya menelusuri tubuh gadis itu,'dia pingsan' batin sasuke.

Sasuke menarik tangan sakura secara paksa lalu menyeret tubuh mungil gadis itu dengan paksa, setiap tarikan membuat tubuh sakura pasti terbentur ke barang barang rumah, bayangkan saja sasuke menyeret sakura layak nya orang yang habis melakukan pembantaian.

Ketika sasuke sudah tiba di halaman belakang lagi-lagi ia menyeret tubuh sakura kali ini lebih kasar, bahkan punggung sakura sudah bergesekan dengan tanah dan mulai terasa perih, untung saja sakura pingsan jadi dia tidak merasa kesakitan saat ini.

"Cih, memiliki istri seperti mu tak ada guna nya hanya membawa sial" sasuke meninggalkan sakura yang saat itu masih terkapar di tanah tak sadar kan diri.

****

Sakura masih tak sadarkan diri padahal ini sudah jam 1 malam, mungkin hanya author yang ngarepin sakura bangun😣😣.

Dan sebuah keajaiban sakura mulai memberikan tanda bahwa ia sudah sadar, jari mungil nya perlahan mulai memberikan gerakan kecil.

Bersamaan itu mata nya terbuka lalu menatap sekitar nya, ia meringis kala merasakan sakit di bagian punggung nya.

Jari jari nya mulai menyentuh luka itu dan sakura merasa sangat perih dan sakit kala menyentuh luka itu, ia bisa merasakan itu adalah luka akibat bergesekan dengan suatu benda tapi sayang ia tak tahu itu apa. Yang jelas ia hanya mengingat bahwa ketika tubuh nya menabrak kulkas ia belum memiliki luka seperti itu.

Perlahan ia bangkit lalu mendudukan diri di kursi taman, sakura memandangi kegelapan malam ini dengan di terangi cahaya bulan.

Tangan nya ia letakan di depan dada seolah berdoa meminta sesuatu agar dapat terwujud ' tuhan aku ingin sasuke-kun mencintai ku' seperti itulah doa nya pada malam itu dan malam malam sebelum nya.

Tangan kiri nya ia letakan di bawah kursi seolah ingin mengambil sesuatu jari jari nya mulai menarik sebuah laci yang ada di bawah kursi lalu mencoba meraih sebuah pena dan buku berwarna pink Yang bertuliskan 'my diary'.

Jari jari nya mulai membuka lembaran demi lembaran buku itu hingga akhir nya ia tiba di lembaran terakhir yang pasti diyakini sebagai lembaran akhir yang ia tulis kemarin.

Sakura mulai menuliskan isi hati nya ke atas kertas berwarna putih, bersamaan dengan itu air matanya menetes dan membasahi kertas diary nya.

****

Pagi hari nya sakura sudah bangun ia memulai pagi nya dengan membersihkan diri, lalu memutuskan untuk duduk santai di teras samping rumah megah milik suami nya.

Meskipun sakura adalah istri dari sasuke, suami nya itu tak pernah membagi atau memberikan hadiah pada sakura,tapi istri nya itu selalu bersyukur atas apa yang tuhan berikan kepada nya.

Saat ini mata nya menatap laut yang ada di depan mansion dengan tatapan kosong, tapi lamunan itu segera sirna kala sakura dikagetkan oleh sebuah suara.

"Hey perempuan biadap"

"Eh- ada apa sasuke-kun??"

"Kau ini bagaimana bukan nya menyiapkan sarapan malah duduk santai, kau kira kau ini siapa?? Kau bukan tuan rumah disini, jadi tak perlu duduk seperti seorang ratu"

"B-baik sasuke-kun"

Sakura pun meninggalkan sasuke sendirian disana, ketika sakura ingin pergi menuju dapur tiba tiba terdengar suara seorang wanita yang lebih menarik perhatian nya.

Kaki nya ia langkah kan menuju suara wanita itu, suara itu berasal dari taman belakang mansion.

Sakura mendekatkan telinganya pada pintu lalu mendengarkan ucapan wanita itu dengan jelas.

"Sayang??"

".................."

"Kamu sedang apa saat ini??"

"................."

"Ih gombal"

"................."

"Kamu kok ngomong gitu??"

".................."

"jangan jika nanti suamiku tau, mungkin aku akan dicerain"

".................."

"Yaudah deh tapi nyamar ya.... kebetulan sih sasuke lagi butuh seorang sopir, kali aja kamu mau??"

"................."

"Baiklah nanti aku sampai kan ya, tapi kamu jangan nunjukin nama asli kamu, pakai nama samaran aja"

"................"

"Sampai jumpa sayang"

Mata sakura terbelalak ia perlahan membuka pintu dan mata nya jauh lebih di kagetkan ketika orang yang berbicara tadi adalah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HALO MINNA😊
SUKA GAK CHAP KALI INI??

KALAU SUKA LANGSUNG VOTE YA👍👍

MAAF YA KALO BANYAK TYPO NYA😉😉

JAANEE✋✋🙌🙌

Such A Regret (SASUSAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang