Chapter 15: Kerjasama

3.7K 225 6
                                    


_____¤♡¤_____

5 bulan kemudian

Terlihat Sasuke sedang sibuk dengan berkas-berkas perusahaan yang terlihat menggunung.

"Tuan Sasuke, apakah anda tak terlalu memaksakan diri?" Tanya Shisui, selaku sekretaris Sasuke.

"Jangan terlalu pedulikan kondisiku Shisui." Ucap Sasuke tak beralih dari dokumen yang ia baca.

"Oh ya beberapa hari yang lalu kekasih anda datang mencari anda tuan. Tapi sayangnya kala itu anda sedang ikut meeting dengan beberapa karyawan." Lapor Shisui.

"Baiklah akan kutelepon ia nanti, sekarang ku mohon kau keluarlah aku harus mengurus sesuatu." Ungkap Sasuke sambil menatap Shisui, sementara sekretarisnya yang mendengar hal itu segera keluar dari ruangan itu.

Sasuke pun mengambil ponselnya kemudian langsung menelepon kekasihnya, Karin. Awalnya hanya sambungan telepon yang terdengar tapi tak lama kemudian terdengar suara seorang perempuan dari sambungan telepon itu.

"Karin, untuk apa kau datang ke perusahaan beberapa hari yang lalu?" Tanya Sasuke langsung to the point.

"Oh soal itu. Aku hanya ingin tau keadaanmu Sasuke, apakah itu salah?"

"Oh hanya soal itu, baiklah." Ucap Sasuke yang tampak paham kemudian langsung mematikan sambungan telepon itu.

Sementara Karin yang melihat hal itu tampak bingung dengan sikap Sasuke, tidak biasanya pria itu bersikap begitu padanya, ini aneh.

***

Tampak seorang wanita berambut merah muda layaknya permen kapas terlihat baru saja turun dari mobil lambhorgini merah miliknya, tepat di depan Uchiha Corp. Wanita itu berjalan memasuki Uchiha Corp sambil menenteng tas bermerk kesayangannya yang terlihat begitu mahal dan elegan. Dan diikuti oleh beberapa pengawal yang memiliki tubuh kekar dan besar yang mengekori wanita tersebut.

Beberapa karyawan perempuan yang melihat kedatangan wanita itu hanya bisa menatap iri dan teruntuk karyawan pria jangan ditanyakan lagi mereka hanya bisa menganga melihat penampilan memukau dari Presiden Direktur Haruno Corporation yang terlihat dengan tampilan style yang begitu mencolok dengan kemewahan itu.

"Selamat siang nona, ada perlu dengan siapa ya?" Tanya resepsionis itu kepada wanita yang tampak bukan orang biasa itu dengan sopan dan penuh senyum.

"Uchiha Sasuke." Jawab wanita yang diketahui bernama Sakura itu tanpa banyak basa-basi.

Sementara resepsionis yang mendengar hal itu langsung saja menelepon atasannya, guna untuk menginformasikan hal ini.

Tapi Sakura. Wanita itu terlihat bodoh amat dengan aktivitas resepsionis itu. Tanpa peduli dengan keputusan atasan dari perusahaan ini, Sakura langsung berjalan memasuki lift diikuti dengan beberapa pengawalnya tanpa memperdulikan beberapa keamanan yang mencoba mengejar mereka.

"Nona apa kami perlu mengikuti anda sampai ke dalam?" Ucap salah satu pengawal yang menyadari bahwa mereka sudah berada di depan pintu besar yang bertuliskan Direktur Utama. Sakura yang mendengar pertanyaan itu hanya merespon dengan gelengan kepala kemudian berlalu masuk kedalam ruangan itu.

"Permisi." Ucap Sakura memasuki ruangan itu kemudian langsung duduk pada salah satu kursi tamu yang ada disana.

"Apakah kau tau etika bertamu nona?" Ucap Sasuke sinis namun tak beralih dari dokumen yang dibacanya.

"Heh, khusus untuk lelaki brengsek sepertimu sepertinya aku tidak perlu bersikap sopan. Ketahuilah aku bukan karyawanmu, Uchiha Sasuke." Ucap Sakura sambil memainkan beberapa hiasan permata yang menggantung ditas kesayangannya.

Sasuke yang mendengar ucapan itu tampak emosi, ia pun bangkit dari kursi kebesarannya kemudian mendekati tamu yang ia pikir tak punya rasa malu tersebut.

"Bagaimana kabar anda tuan Uchiha Sasuke, lama tak berjumpa." Ungkap Sakura dengan nada suara yang terdengar meremehkan.

Sasuke yang melihat wanita itu begitu terkejut, wanita itu adalah Uchiha Sakura, Istrinya yang menghilang beberapa bulan terakhir.

"Sakura!" Ucap Sasuke terkejut dan langsung memeluk wanita berambut gulali itu. Sakura yang menyadari pelukan itu terlihat sangat terkejut.

"Hentikan Sasuke!!" Ucap Sakura yang seketika mendorong tubuh Sasuke menjauhinya.

Sasuke yang menyadari hal itu kaget. Tidak mungkin istrinya yang ia tau begitu mencintainya dalam sekejap berubah menjadi benci padanya, itu terlihat mustahil.

"Sakura kemana saja kau selama ini?" Tanya Sasuke khawatir kemudian menatap penampilan Sakura yang begitu jauh berbeda.

"Itu tak ada urusannya denganmu. Tolong lah aku datang untuk mengajakmu bekerjasama tapi sepertinya aku salah memikirkan hal itu." Ucap Sakura yang tampak emosi, kemudian meraih tasnya yang berada diatas meja dan hendak meninggalkan ruangan itu. Tapi sayangnya Sasuke menahan lengan Sakura yang berniat pergi itu seolah sedang berkata tunggu.

"Kemarikan kertasnya, dimana aku harus tanda tangan?" Ucap Sasuke
yang menyadari tujuan kedatangan Sakura.

Sakura yang mendengar ungkapan itu hanya tersenyum miring kemudian memberikan sebuah dokumen kepada Sasuke.

Sakura cukup terkejut melihat Sasuke yang menandatangani dokumen itu tanpa membacanya terlebih dahulu.

"Sakura." Ucap Sasuke memberikan dokumen yang sudah ditanda tangani olehnya itu.

"Maukah kau kembali ke rumah?" Tanya Sasuke mencoba memastikan keputusan Sakura yang beberapa bulan ini ingin ia ketahui.

Sakura yang mendengar hal itu tampak tersenyum sinis.

"Maaf Sasuke jadi pembantu di rumah itu cukup memberikan penderitaan yang besar bagiku. Sebaiknya kau cari pembantu yang lain saja." Ucap Sakura kemudian berlalu meninggalkan Sasuke. Sasuke yang mendengar hal itu pun hanya bisa menundukan pandangannya, dilihatnya Sakura pergi menghilang dibalik pintu yang berukuran cukup besar. Dan lagi lagi rasa menyesal kembali menghampiri dirinya.

Awalnya ia berpikir Sakura mau kembali ke mansion bersamanya. Tapi ternyata perkiraannya salah besar. Wanita itu memang sudah banyak berubah beberapa bulan terakhir ini.

Aloha guys. Semoga chapter kali ini gak ngecewain kalian😘

Jangan lupa di vote ya readers ku tercinta (⭐)

See you too next chapter

Such A Regret (SASUSAKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang