Di taman sekolah💢

25 18 3
                                    

Sesampainya disekolah, Alwis dengan Lia memang benar-benar terlambat.

Alwis memarkirkan motornya di parkiran belakang. Lalu ia masuk lewat pintu gerbang depan bersama Lia.

''Kira-kira kita kena marah gak ya?" Tanya Lia kepada Alwis.

"Kaya nya sih iya, mungkin juga kena hukuman, hehe," jawab Alwis

"Is yang bener sih," ucap Lia sebal.

"Gakpercaya? Liat aja nanti." Ucap Alwis menggandeng Lia masuk.

Lia dan Alwis berdiri didepan gerbang yang terkunci.

Alwis mengetuk gerbang itu sedikit, namun tidak ada respon dari satpan sekolah. Alwis menggedor gerbang hingga seorang guru bk datang menghampiri Lia dan juga Alwis.

"Hm, dari mana kalian?" Tanya guru tersebut yang bernama pk. Samsir. Guru galak, pembina eskul paskibra.

"Eh ... itu pak, tadi macet dijalan," ucap Lia gugup.

"Macet? Emang rumah kamu dimana?"tanya pak Samsir lagi.

"Maaf pak, rumah Lia dekat dengan rumah saya, kota Sepang." Ucap Alwis menjelaskan, karna Lia terlihat sangat gugup.

"Lalu, mengapa kalian telat?" Tanya pak Samsir kepada Alwis.

"Jadi gini ... tadi kan macet pak, nah karna macet saya lewat jalan yang jelek, kemudian ban motor saya bocor karna terkena paku di jalan jelek itu pak, terpaksa kami mendorong motor saya menuju bengkel. Lalu kami menunggu, dan kami langsung menuju ke sekolah setelah ban motor saya selesai diganti." Ucap Alwis menjelaskan panjang lebar.

"Baiklah, alasan kamu saya terima. Tetapi, kalian harus dihukum karna ketelatan kalian," ucap pak Samsir dengan ekspresi datar.

"Baik pak, Hukuman apa yang harus kami kerjakan?" Tanya Alwis lagi

"Sapu, dan bersihkan taman belakang, sekarang!" Ucap pak Samsir, lalu mengambil tas Alwis dan tas Lia.

Tanpa menjawab, Alwis menarik tangan Lia, membawanya menuju taman belakang untuk menjalankan hukuman nya bersama Lia.

"Ayo Lia, kita nikmati hukuman ini,'' ucap Lia semangat.

"Iya, tapi mengapa kamu senang sekali kita dihukum?" Tanya Lia

"Ada 3  keuntungan dari hukuman ini," ucap Alwis, lalu duduk dibawah pohon

"Keuntungan? Apa itu," tanya Lia lebih penasaran.

"1.aku belum mengerjakan pr fisika, yang menjadi jam pelajaran pertama ku, 2.Aku tidak perlu bertemu guru Fisika yang menyebalkan itu, karna aku disini. 3. Ini adalah hal yang paling istimewa, yaitu bisa berdua dengan mu, aku sangat bahagia mendapatkan hukuman ini." Ucap Alwis senang.

"Hal ketiga? Kamu senang bersama ku?" Tanya Lia sedikit merona.

"Iya Sweety, jelas aku senang dihukum bersama mu, karna kita bisa menghabiskan waktu berdua di taman dengan alasan 'sedang dihukum" ucap Alwis sedikit membuat Lia blushing

"Haha kamu bisa aja deh,"ucap Lia benar-benar Blushing.

"Yaudah yok kita bersihkan," ajak Alwis, padahal Alwis malah duduk dan tidak mau berdiri.

"Kamu aja masih duduk," ucap Lia cuek, untuk menutupi blushingnya tadi.

"Hehe iya juga ya?" Tanya Alwis terkekeh.

"Uh kamu," Lia mencubit pipi Alwis.

"Sakit yang, maaf, hehehe." Ucap Alwis gemas. Lalu menarik hidung Lia. Lia hanya cemberut memegangi hidung nya yang memerah.

"Yudh ayok, malah bercanda mulu, kapan kelar nya kalo gak dikerjain?" Lia menarik tangan Alwis, menyuruhnya untuk berdiri.

Alwis pun berdiri dan mulai membersihkan taman belakang sekolah bersama Lia. Dengan perasaan senang tentunya.

'Aku akan selalu menjaga mu, aku gak mau kamu kenapa-napa. Karna aku sayang kamu Lia, aku sayang banget sama kamu, tolong jangan pernah buat aku kecewa' batin Alwis

Alwis memandang wajah manis Lia

'Aku ingin selalu bersama mu, Alwis. Aku sayang kamu, aku gakmau kehilangan kamu. Aku gakmau jauh dari kamu, tolong jangan tinggalin aku. Aku sayang banget sama kamu, Alwis,' batin Lia.

Hari semakin siang. Pak Samsir berkata 'kalian harus membersihkan taman belakang sampe bersih, bila perlu sampai kalian pulang sekolah'

Jadi mau tak mau, Alwis dan Lia harus benar-benar membersihkan taman belakang. Sampai benar-benar bersih.

Pukul 11.23, Pak Ridwan tidak mengizinkan Lia dan Alwis istirahat. Jadi, Alwis dan Lia membersihkan taman belakang, tanpa istirahat semenit pun.

Lia merasa dirinya sangat lelah, ia memang kuat. Tetapi, bila Lia sudah sakit, ia drop seketika. Bahkan pernah tidak sadarkan diri sampai 11 hari lamanya. Padahal Lia tidak koma.

Pada jam 11.47 Lia merasa kepalanya pusing. Sakit serasa ingin ia pecahkan saja kepala nya itu, ia lemas dan ia berkata pada pak Ridwan

"Pak, saya merasa sangat lelah. Bisa kah saya beristirahat sebentar?" Tanya Lia lemas sekali.

"Tidak! Lanjutkan hukuman mu," ucap Pak Ridwan

Alwis sedang disuruh oleh pal Ridwan untuk membuang sampah-sampah depan kelas. Jadi Alwis dan Lia di beri tugas yang berbeda.

Alwis sedang membuang sampah kelas 9i. Alwis merasa ada sesuatu yang menganjal hatinya.

'Ada apa ini? Mengapa perasaanku tidak enak? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Lia? Aku harus mengecek nya sekarang,' batin Alwis.

Alwis lalu berlari ke taman belakang. Ia melihat Lia baik-baik saja. Namun ia melihat Lia lemas dan wajahnya pucat sekali.

Alwis berlari kearah Lia untuk bertanya. Namun, brukk ... Lia jatuh ke rerumputan taman belakang itu. Alwis berlari dan langsung menghampiri kekasihnya yang pingsan.

"Swetty, kamu kenapa? Tolong jangan bikin aku khawatir. Ada apa ini? Kamu kenapa sayang?" Tanya Alwis panik.

Tanpa basi-basi Alwis mengangkat tubuh Lia, membawanya ke UKS. Nafas Lia terasa pelan, Lia semakin Lemah rupanya.

Alwis memanggil petugas UKS untuk memeriksa Lia.

"Bu, ibu. Tolong bu tolong," ucap Alwis kepada ibu Yulfa. Petugas Uks yang sedang jaga.

"Ada apa ini? Kenapa kamu terlihat panik sekali, ada apa dengan Lia?" Tanya guru itu terlihat sedikit panik

"Sudah lah bu, nanti ku ceritakan. Sekarang priksalah Lia dulu bu! Cepat," ucap Alwis yang kelihatannya sedikit 'membentak'

Tanpa berkata apa-apa lagi, ibu Yulfa langsung memeriksa Lia.

****

Alwis geram sekali. Mengapa Lia bisa pingsan? Pasti gara-gara hukuman melelahkan itu. Sampai setengah hari, Lia terus dihukum dan tidak diberi waktu untuk istirahat. Sudah pasti, Lia sangat kelelahan.

'Ini semua gara-gara Ridwan!! Akan ku habisi kau!!' Ucap Alwis dalam hatinya.

***

Pada hari ini, Alwis dan Lia sama sekali tidak masuk ke kelasnya sampai waktu pulang sekolah.

Alwis mengantar Lia kerumah dan Alwis kembali kesekolah setelah mengantar Lia.

'Lihat saja!' Batin Alwis

Alwis kembali kesekolah, untuk meminta pertanggung jawaban Ridwan. Namun Ridwan sudah pulang duluan, dan Alwis pun memilih untuk pulang ke rumahnya.

'Besok! Besok pagi akan ku selesaikan masalah ku dengan mu Ridwan!!' Ucap Alwis dalam hati nya.

Alwis menchat Lia

****

Hello kawan😊
Semoga suka💘
Vote kalo suka🌟
Komen kalau ada kesalahan, kritikan maupun saran💭
Thank you💙

No Love No Life [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang