Gadis berusia dua puluh tahun itu berjalan dengan perasaan ragu melewati lorong demi lorong yang di dominasi warna serba putih, yang akan mengantarkannya menuju ruangan direktur rumah sakit terbesar di tengah kota Ottawa yang merupakan ibukota dari negara Kanada.
Gadis itu menghembuskan nafas kasar setelah dirinya berhasil sampai pada pintu berwarna putih dengan papan yang bertuliskan Director yang terdapat di atas pintu tersebut.
Perlahan tangan gadis itu membentuk sebuah kepalan sebelum mengetuk pintu kayu berwarna putih itu sebanyak tiga kali.
Seorang wanita berpakaian serba putih khas perawat rumah sakit menyambut gadis itu dengan senyuman tipis di wajah cantiknya.
Gadis itu tersenyum canggung membalas senyuman wanita itu, ia berusaha sekuat tenaga mengenyahkan perasaan gugup dalam dirinya."Ms.Hunt?" Tanya wanita itu sopan yang di balas anggukan oleh gadis yang bernama Hydra Hunt tersebut.
"Silahkan masuk, direktur sudah menunggu Anda di dalam". Ucap wanita dengan name tag Lucy Cressant itu sebelum bergeser, memberikan jarak yang cukup luas untuk tubuh kecil Hydra masuk ke dalam ruangan serba putih dimana seorang pria paruh baya berkacamata tengah duduk di kursi kebesarannya sembari membaca sebuah dokumen di tangannya.
Pria paruh baya itu mendongak, tatapan tajamnya menghunus tepat di iris mata biru kehijauan milik Hydra, membuat gadis itu menelan salivanya susah payah.
"Silahkan duduk Ms.Hunt" ucap pria paruh baya itu penuh wibawa sembari melipat kedua tangannya di atas meja.
Kini hanya tinggal Hydra dan pria paruh baya yang menjabat sebagai direktur rumah sakit yang berada di dalam ruangan serba putih itu, setelah sebelumnya asisten cantik yang di perkirakan berusia sekitar tiga puluh tahun meninggalkan ruangan tersebut.
"Apa anda tahu tujuan saya memanggil Anda kemari Ms.Hunt" ucapan dingin pria paruh baya itu terdengar tepat ketika pintu ruangan serba putih itu tertutup.
Hydra menggigit bibir bawahnya sembari mengangguk pelan.
"Sa-saya akan berusaha melunasi semua biaya ibu saya secepatnya sir" Hydra menunduk, ia sudah siap mendengar penolakan pria paruh baya di hadapannya mengingat banyaknya nominal uang yang harus ia bayar sebagai biaya perawatan ibunya setelah menjalani operasi pengangkatan kanker otak beberapa hari yang lalu.
Ibunya terbaring koma dan ia sudah tidak memiliki apapun, bahkan rumah beserta isinya telah ia jual, dan kini Hydra hanya mampu menyewa sebuah apartemen kecil dari sisa penjualan rumah, serta bekerja sebagai pelayan cafe kecil untuk memenuhi semua kebutuhannya.
"Bagaimana Anda akan melunasinya Ms.Hunt, sedangkan gaji Anda sendiri sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan anda"
Hydra kembali mendongak hingga tatapan mata biru kehijauannya beradu tatap dengan mata hitam pria paruh baya berwajah datar tanpa ekspresi. "To-tolong beri saya waktu, saya-.." Hydra mengulum bibirnya ketika tangan pria paruh baya itu segera mamberi kode untuknya diam.
"Saya akan membantu semua biaya ibu Anda, dengan satu syarat-.." pria itu menyerahkan dokumen yang tadi sempat di bacanya di depan Hydra membuat gadis itu mengerutkan dahi bingung.
"Bacalah, dan tentukan apakah Anda mau menerima syarat yang saya ajukan". Pria paruh baya itu melepas kacamata yang bertengger di hidung mancung nya, sebelum menyandarkan punggungnya di sandaran kursi tanpa mengalihkan tatapannya dari gadis yang kini tengah memandangi dokumen yang ia berikan.
*****
Hydra menghembuskan nafas kasar, perasaan ragu itu kembali membayangi pikirannya, namun ia terus meyakinkan dirinya bahwa semua ini hanya untuk kesembuhan ibunya, ia tidak ingin kehilangan orang yang sangat berarti di hidupnya, oleh sebab itu ia pun menerima tawaran direktur tersebut untuk menjadi asisten rumah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enmeshed (Vampire Romance) HIATUS
VampireWarning 18++ (mature romance) "Bukankah perintahku sudah sangat jelas?" Suara bariton yang terkesan dingin membuat Hydra berjengit ketakutan. Tubuh gadis berusia dua puluh tahun itu membeku ketika suara bariton itu kini terdengar begitu dekat di tel...