Bab 3

19.2K 971 45
                                    

"Akkhhh" gadis itu menjerit tertahan ketika merasakan perih serta panas di lehernya, sedangkan kedua tangannya mulai mencengkram bahu kokoh pria itu guna meredakan rasa sakit yang perlahan mulai mengikis kesadarannya.

******

Langit-langit kamar yang kini menjadi ruangan pribadinya di mansion itu adalah pemandangan pertama yang menyapa gadis berusia dua puluh tahun beriris mata biru kehijauan ketika kelopak matanya terbuka.

Gadis itu menghembuskan nafas lega ketika menyadari bahwa dirinya saat ini berada di atas ranjang dan kejadian yang ia alami hanyalah mimpi buruk.

Ralat..!! Mungkin itu adalah salah satu mimpi terburuknya.
Vampire?? Ahhh yang benar saja..
Mereka hanya legenda yang tidak mungkin ada di dunia nyata bukan??
Tapi tunggu..!!
Hydra membelalakkan matanya sebelum tangannya bergerak dengan cepat menyentuh lehernya, memastikan bahwa bekas gigitan itu memang tidak ada.

Gadis itu tersenyum puas menyadari bahwa benar ia hanya bermimpi, sebelum menegakkan tubuhnya, namun rasa pening di kepalanya sontak membuatnya memegang kepala sembari meringis kesakitan.

"Kepalaku rasanya mau pecah" Hydra memejamkan mata guna meredam rasa pening yang menderanya.

Beberapa menit hanya diam, gadis itu kembali meringis merasakan sakit pada bagian perutnya. Hydra menoleh menatap jam digital di atas nakas, gadis itu kembali meringis ketika jam menunjukkan pukul satu dini hari, mungkin kali ini ia harus menahan rasa laparnya, mengingat bahwa ia mungkin saja tersesat di mansion besar ini.

Hydra berdecak kesal ketika Suara dari perutnya yang kelaparan tidak mengenal kata lain kali.

"Ku harap aku tidak tersesat" gumamnya ketika ia sudah berjalan menelusuri lorong demi lorong untuk menemukan tempat yang ia cari.

Senyum gadis itu mengembang ketika pandangan mata biru kehijauan miliknya menemukan tempat tujuannya. Dapur.

Segera ia berlari menuju pintu lemari es, tatapan matanya berbinar ketika menatap isi dari lemari es tersebut yang penuh dengan bahan makanan, daging, sayur, buah, serta banyaknya susu kotak rasa coklat kesukaannya.

"Apa yang sebaiknya aku makan?" Gadis itu memiringkan sedikit kepalanya nampak berfikir. Ia lalu memutuskan untuk membuat sandwich daging sebagai menu makan malamnya kali ini.

Dengan cekatan kedua tangannya mulai meraih semua bahan yang di butuhkan, dan hanya perlu waktu kurang dari sepuluh menit, sandwich buatannya kini telah tersaji di atas piring.

Suara deru mesin mobil membuat Hydra mengerutkan keningnya dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara deru mesin mobil membuat Hydra mengerutkan keningnya dalam. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah jendela dapur, dimana mobil sport berwarna hitam mewah melaju meninggalkan mansion.

Enmeshed (Vampire Romance) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang