Bab 36 [Revisi]

93.7K 5.3K 79
                                    

Beberapa kali mereka mencoba wahana berbeda. Dari mulai yang terseram hingga yang termenyenangkan bagi Demi. Wahana tanpa perlu jeritan. Wahana tanpa perlu ketinggian.

Membuat Selina terus mengejek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuat Selina terus mengejek. Menggoda dan mengatai pria itu "Penakut". Sesekali Demi protes. Ikut mengatai Selina, tapi sebenarnya hati Demi senang.

Merasa bahagia melihat tawa wanita itu. Ikut tertawa walau ia harus merelakan dirinya untuk diejek. Merasa kembali mengingat rasa tersebut. Rasa yang membuat detak jantung Demi kembali berdenyut.

"Sudah sore sekarang. Kita mau pulang saja?" tanya Selina tiba-tiba sambil menghentikan langkah kaki.

"Hmm... Bagaimana jika kita naik satu wahana terakhir?"

"Wahana apa?"

"Ayunan. Aku ingin naik ayunan."

"Tapi kamu takut ketinggian, bukan?"

"Iya. Aku takut. Tapi tidak untuk ayunan. Itu permainan paling menyenangkan menurutku."

"Baiklah. Karena tadi kamu sudah mengikuti semua keinginanku, maka sekarang aku akan mengabulkan pemintaanmu," jawab Selina tegas. Merasa bangga atas keputusan yang dirinya ambil. Membuat Demi hanya bisa menggeleng heran.

"Ayo kita pergi."

Tanpa sadar Demi meraih. Menggenggam erat tangan Selina dan menarik wanita itu. Dan Selina melihat. Masa depan. Ada dirinya juga Demi yang sedang tertawa bersama di taman kantor. Kemudian penglihatan itu menghilang.

Kenapa aku melihat masa depan seperti itu di balik warna magenta tersebut. Mungkinkah aku salah melihatnya? Ah sudahlah, Selina. Lupakan saja dan nikmati hari ini.

Tanpa berpikir panjang, Selina berusaha mengabaikan masa depan yang sempat diintipnya. Wanita itu tidak pahan, bahwa masa depan tersebut akan membawa semua perubahan dalam hidupnya.

*******

"Wuhuu!"

Demi terus berteriak sepanjang permainan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi terus berteriak sepanjang permainan. Bukan karena teriak takut, tapi karena rasa senang yang membuncah.

"Selina!" Sesekali pria itu meneriakkan nama wanita yang ada didepannya. Membuat Selina menoleh dan tertawa.

[End] Behind The ColorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang