Bab 67 [End]

138K 4.7K 30
                                    

-Flashback-

"Ndri, aku enggak mau nikah, ah."

"Kenapa lagi sekarang?"

Tanpa menoleh pada Selina, Indri terus mengetik. Berusaha menyelesaikan laporan kuliahnya. Wanita yang sedang main saat itu di rumah Selina, terus saja mendengar omong kosong dari sahabatnya.

"Habis nanti aku kalau nikah jadi bingung. Bayangin, masa baru mau ciuman saja, aku sudah pusing jika sampai melihat bayangan mantannya. Apa lagi nikah?! Bisa pingsan aku di malam pertama."

"Bodo, Lin. Sudah pusing aku mendengar semua perkataan anehmu."

Mendengar balasan Indri, membuat Selina seketika bangun dari posisinya. Ia tidak lagi tiduran di sofa, melainkan terduduk sembari menatap tajam sahabatnya tersebut.

"Maksud kamu apa? Kok omongan aku dibilang aneh?!"

Jemari wanita yang saat itu sedang sibuk mengetik di atas papan keyboard pun, memilih untuk berhenti. Kepala Indri sedikit menoleh ke belakang, berusaha membalas jengkel Selina.

"Kemaren kamu sendiri yang bilang mau nikah sama pangeran biar enggak hidup susah lagi!"

"Ihh... Itu dulu, Ndri. Sekarang beda. Aku sudah mikir efek jangka panjangnya."

"Halah. Palingan besok pikiran kamu berubah lagi."

Dengan malas Indri mendesah. Kembali menatap layar laptop. Meneruskan pekerjaan yang sempat terhenti.

"Enggak, kok. Ini udah pasti. Pokoknya selama mata aku masih bisa melihat warna, maka aku enggak akan pernah nikah. Titik."

"Berarti kalau enggak bisa melihat warna lagi, kamu mau nikah, gitu?" tanyanya dengan terus mengetik.

"Iya, lah. Pegang janji aku. Kalau sampai memang mata ini enggak bisa lagi melihat warna, aku bakal nikah dan makan kurma satu kardus!"

"Serius, ya?" Tiba-tiba Indri merasa tertarik. Kembali berhenti mengerjakan tugas, dan balik melihat Selina.

"Iya. Serius."

"Deal! Aku pegang janji kamu!"

"Iya. Pegang sana."

Sementara Selina kembali tiduran, merasa tak ingin ambil pusing atas kemungkinan yang amat mustahil, Indri malah menyeringai. Wanita itu yakin, bahwa suatu saat Selina pasti akan menyesali keputusannya. Pasti.

-Flashback End-

**********

"Hahaha!"

"Masih lucu aku kalau bayangin muka kamu pas makan kurma."

Selina hanya diam. Berusaha menahan kesal saat Indri menertawainya.

"Udah fokus saja dandanin aku," hati-hati Selina membuka mulut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah fokus saja dandanin aku," hati-hati Selina membuka mulut. Menjaga agar tiap riasan yang menempel tetap rapih berada di wajahnya.

"Iya, Bos. Siapa juga yang mau bikin bintang hari ini tampak jelek?"

[End] Behind The ColorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang