Taman sekolahnya saat ini masih sepi karena bekum waktunya istirahat. Dia di sana menangis, dia tidak menyangka sebegitu jahatnya Nino. Dia sangat membecinya! Apa urasan Nino dengan ayahnya itu, memangnya dia siapa?!
...
"Nino, Nina mana?" Tanya Faiz yang biasanya meminjam pulpen dari Nina.
"Nangis." Jawabnya.
"Pasti lo nih, udah sana gua gak mau duduk ama lo! Minta maaf sana lo! kaga tau diri lo!" kata Faiz yabg sedikit mendorong tubuh Nino.
"Jih apaan, kenapa harus minta maaf, itu anak aja yang kebaperan." Jawab Nino yang tidak peduli.
"Yaudah gak usah duduk sama gua lagi!" Ancam Faiz.
"Yaudah!"
"Yaudah sana lo!" Usir Faiz sambil melempar tas Nino yang justru salah sasaran.
"Aduh!" Ringgis Nina. Wajahnya memang terlihat seperti orang yang habis nangis pikir Faiz.
"Eh, maaf Na," kata Faiz yang langsung menghampirinya.
"Iya, gapapa" jawabnya sambil tersenyum tipis.
"Dasar ga tau diri emang tuh orang!" Gumam Faiz.
...
Pulang sekolah Faiz sengaja cepat-cepat merapihkan barang-barang sekolahnya, karena ia masih marah dengan Nino yang sangat keterlaluan.
Saat ia bertemu dengan teman-temannya, yaitu; Aleeva, dan Vito mereka bingung dengan Faiz yang sangat terburu-buru dan keberadaan Nino yang sangat jauh di belakangnya."Kalian kenapa?" Tanya Aleeva.
"Iya, tadi pagi Nino yang marah, sekarang lo, gimana sih?" Tanya Vito yang kebingugan.
"Tau ah!" Kata Faiz.
"Cowok kok kayak cewek sih kalian! Aneh!" Ujar Aleeva.
|||
Yayyy ketemu temen-temen Nino gimana nihh?.
KAMU SEDANG MEMBACA
El Dan La [Revisi]
Teen FictionMungkin dalam artian El Nino itu angin panas sedangkan Lanina angin dingin, bagaimana saat mereka bertemu dan bersatu? Apakah jadinya panas dingin?