Setelah kejadian kemarin, Mereka benar-benar berbaikan, tetapi lucunya Nino masih suka mencibir bila Garda dekat-dekat dengan Nina.
Cemburu? Mungkin bisa di bilang seperti itu.
"Na, lo tau lagu EXO?" Nino menghampiri Nina sambil menunjukan ponselnya yang memutar music video lagu EXO.
"Ohhh tau, ini tuh judulnya call me baby." Jawab Nina yang fokus dengan member-member yang sedang bernyanyi.
"Baby."
"Apaan dah No?" Tanya Nina geli.
"Tadi kan lo bilang Call me baby, yaudah gua panggil baby."
"JUDULNYA NINO! Bego apa gimanasih lo?" Tegas Nina.
"Call me baby kan?" Kata Nino.
"Baby, hihihi"
Detik itupun ponsel Nino terjatuh, Mulutnya mengaga sedikit. Sedangkat Nina hanya menunduk sedikit tertawa, lalu lari keluar dari kelas.
Nino pun yang masih mematung cepat-cepat menyadarkan dirinya, dan mengejar Nina.
"Nina!"
"I—iya?"
"Tadi ma-maksudnya–"
"Yang tadi anu No itu, aduh."
"Bego ih Gue!"
"Aduh apa, baby?"
"No, jangan gitu ah geli."
"Jadi?"
"Apaansih No?"
"Na, jadi gimana? Masih di pertimbangkan lagi gak nih buat jadi my baby?"
"NINO!"
"Apa baby?"
"Baby, Baby, BABI KALI!" Faiz dan teman-temannya kali ini benar-benar merusak suasana.
"Udah terima aja jadi babi nya Nino," ujar Gara mengejek.
"Di panggil baby gak mau, apa mau honey? Atau sugar?" Sumpah Nino menjijikan!
"No!"
"Iya-iya, lo gak usah jadi baby, honey, atau pun sugar, tapi jadi Nina pacar Nino aja ya?"
"Alay!" Geram Vito yang sejak tadi hanya menatap jijik saja.
"Diem aja deh To, temenan sama Es aja lo!" Kata Aleeva.
"Udah ah, orang gua lagi nunggu jawaban lu malah pada debat." Kata Nino.
"Jawab tuh Na, si Nino mukanya kayak naber." Ujar Gara.
"Gak mau jadi pacar Nino, maunya sama angin dingin aja." Jawab Nina yang membuat semua orang bingung.
"SAMA AJA BEGE!" Ujar Faiz yang ingin menabok Nina, untung cewek.
"Jadi?"
"Yaudah."
"Yaudah apanya?"
"Ki–kita."
"JADIAN AH! LO BERDUA DRAMA MULU!" Benar-benar kesal kali ya Faiz, sampai-sampai ngegas mulu.
"Kita jadian Na?"
"Iya Nino."
"IZ GUA PENGEN PELUK LU IZ SEKARANG!"
"PELUK PACAR LU SONO."
"Boleh Na?"
"Ehh? bo–boleh."
Akhirnya Nino pun memeluk Nina, sampai-sampai tubuh Nina terangkat saking eratnya.
-tamat
|||
MAKASIH banget buat kalian semua yang udah tungguin, pantengin, vote dll yaaa, akhirnya selesai juga. Emang sengaja ceritanya ringan-ringan aja, Kalau kalian, mau tau cerita temen-temenya tunggu yaa, PASTI dibuat, tunggu aja ;), sekali lagi MAKASIH BANYAK untuk pembaca El & La. Seneng banget beberapa kali suka masuk rank, gak nyangka.
Ini udah bener-bener end , jadi gak dibuat tambahan lagi oke!.
Sekali lagi deh MAKASIH.
KAMU SEDANG MEMBACA
El Dan La [Revisi]
Teen FictionMungkin dalam artian El Nino itu angin panas sedangkan Lanina angin dingin, bagaimana saat mereka bertemu dan bersatu? Apakah jadinya panas dingin?