Ternyata mengagetkan Nina saat itu benar-benar kesalahan yang fatal, bahkan sudah seminggu ini mereka berdua tidak ada yang berani mengusik satu sama lain, walaupun selalu pihak Nino yang mengusik Nina.
"Gak capek No?" Tanya Faiz, ia tau maksudnya apa.
"Biarin lah, gua juga udah sadar kalau sebenernya gua itu salah, bahkan bener-bener salah, tapi waktu gua minta maaf gua selalu di tanya 'apa udah tulus?' selalu itu Iz, sampe bosen sendiri gua." Jelas Nino yang mengusap wajah nya dengan kasar.
"No, Nina deket sama Garda No." Gara memberikan benda pipih tersebut kepada Nino.
"Anjir!" Batin Nino.
"Kenapa lo, jealous?" Tiba-tiba saja Vito menyindir Nino dengan senyuman jahatnya. Menyebalkan!.
"Kalo suka perjuangin lah No," saran Aleeva.
"Buat apa kalo dia bahagianya sama orang lain."
"Lagian lo bisanya bikin kesel doang" kali ini Faiz yang menyebalkan.
"Jemput aja di tolak, apalagi ngajak jalan hahaha." Gara tertawa sambil menggeleng-geleng kan kepalanya.
"Minta maaf aja di tanya udah tulus apa belum, Nino, Nino." Faiz pun ikut tertawa bersama Gara.
"Gua yakin lo bisa No." Kata Aleeva menupuk pundak Nino.
"Berapa persen gua bisa dapet maaf dari Nina, hah?"
"0,1 persen." jawab Vito tetap dengan wajah datarnya.
"Tuh kan, lo semua tuh malah ngejatohin gua mulu bukan kasih solusi." Nino yang sudah sudah kesal, bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan keempat temannya tersebut.
"Baperan!" Kata Gara dan Faiz.
|||
Sabar Nino, sabar ;). Btw ini full part sama temen-temennya loh, jadi seenggaknya kalian sedikit tau gimana sifat-sifat temen-temennya Nino.
KAMU SEDANG MEMBACA
El Dan La [Revisi]
Novela JuvenilMungkin dalam artian El Nino itu angin panas sedangkan Lanina angin dingin, bagaimana saat mereka bertemu dan bersatu? Apakah jadinya panas dingin?