1. Prolog

11.6K 426 4
                                    

RANDU DIRGANTARA
Dia adalah teman sekelasku Di SMA Angkasa, orangnya sangat tegas, berwibawa, serius , jaim dan berbadan seperti roti sobek. Maklum saja sekolah kami bersistem semi militer, jadi tidak heran kalo murid SMA sudah berbadan kekar. Dia juga teman se organisasiku. Bercita-cita menjadi pengabdi Negara.

Kenalin namaku AMANDA MILEANA
Aku seorang yang periang, kepo dan suka sekali bercanda. Aku sering bergaul dengan semua termasuk dengan adik kelas. Cita-citaku banyak, kurang lebih menjadi Abdi Negara. *amin
Sudah terlihat jelas kepribadianku dan dia berbeda. Cuma cita-cita saja yang hampir mirip.

Langsung saja, disini ceritaku dimulai.

HARI KELULUSAN

Disekolah kami ada yang namanya tradisi seperti layaknya seorang militer yang baru naik jabatan atau baru dilantik sebut saja senam buto. Singkat cerita. Hari itu jatuh pada hari jumat. Dimana semua murid di sekolahku bersenang ria merayakan kelulusan mereka.
Selesai pengumuman kami masih sibuk berfoto dengan guru, adik kelas bahkan tukang kebunpun jadi sasaran. Ada seseorang yang tiba -tiba berbisik kepadaku.

"Manda, Jangan pulang dulu ya, tunggu aku sebentar." Kata randu.

Aku terkejut dan tak pernah menyangka dia semisterius itu.
Tak ada firasat aneh apapun, yang ku pikir saat itu hanyalah sesuatu yang wajar dengan teman sekelas, mungkin dia ingin bertanya soal matematika kepadaku. Bukannya sombong, tapi dalam hal itu aku memang sangat jago.

10 menit pun berlalu. Akhirnya dia pun menghampiriku yang duduk manis dipinggir lapangan. Aku tak sendiri kala itu, aku bersama 4 orang temanku.
"Manda, kita bisa ngomong berdua nggak? 4 mata aja" Katanya sambil menghampiriku.
Aku hanya mengangguk, mengisyaratkan bahwa jawabku "Iya". Kita pun duduk dipinggir lapangan tepat dibawah pohon rindang.
"Ada apa randu, sepertinya ada hal penting." Kataku.
"Aku mau kasih tau kamu, siapa yang selama ini aku suka, yang selalu kamu kepoin distatusku." Sambungnya.
"Ohh. Jadi siapa ran? " Sahutku.
"Dia itu temanku, dia selalu membuatku nyaman saat aku didekatnya."
Karena jawabannya yang bertele-tele, membuat rasa kepo ku semakin besar saja.
"Oke, jadi siapa nihh buruan dong. Udah pengen pulang nih capek."
"Jadi orang itu kamu." Sambungnya.

Tiba-tiba aku merasakan keheningan dalam diriku. Aku bingung dan terus bertanya pada diriku. Mengapa bisa aku? Padahal pada saat itu aku baru saja putus dengan pacarku yang tepatnya juga teman sekelasku. Aku gusar. Dan pipiku mulai memerah rasanya. Ku coba untuk bersikap biasa saja. Namun pipi ini susah terlanjur seperti kepiting rebus.

"Kok aku? Aku pasti salah denger kan? " ucapku sambil merapikan poniku yang menutupi mata.
"Jadi gini......"

Kepo sama lanjutannya? Kasih Vote dong sama komentar. Maaf kalo gak nyambung. Masih baru belajar nulis :)

Randu DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang