3. Indahnya Hari

4.7K 258 11
                                    

Setelah banyak moment pahit yang menghampiri hidup Randu. Kini perlahan berubah menjadi pelangi. Aku mulai membuka hati untuknya. Kami pun mulai sering bertukar pesan, entah itu berisi candaan receh, gombalan, khayalan yang gak masuk akal atau bercerita tentang kesibukan masing - masing. Pada moment ini juga, Randu berhasil meraih cita - citanya menjadi Abdi Negara.

Disuatu hari,

"Bagaimana randu hasil pengumumannya? Kamu lolos?" Tanyaku mengawali percakapan chatting malam itu.

Tak lama kemudian akupun menerima balasan darinya.

"Alhamdulillah, Aku lolos. Hari senin aku berangkat ke Solo." Jawabnya dengan senang hati.
"Alhamdulillah. Selamat ya. Semoga lolos terus sampai pendidikan." Sambungku.

Jadi begini, Randu mencalonkan dirinya sebagai Prajurit Bintara TNI AU. Dimana pengumuman kelolosan ada 2 tahap. Yang pertama didaerah tempat mendaftar. Dan yang kedua, di pusat. Yah di solo maksudnya. Aku kurang paham apa namanya. Jadi kalo lolos di 2 tahap pengumuman, barulah ia berhasil menuju pendidikan sebagai Prajurit Bintara TNI AU.

Tiba lah hari keberangkatan Randu menuju Solo untuk mengejar cita-citanya. Hari itu , aku merasa hancur dan entah kenapa hati ini tiba-tiba sakit. Sebelum berangkat, dia masih sempat mengabariku.

"Aku berangkat dulu ya. Aku disana karantina selama 3 minggu. Selama disana aku dilarang pegang alat komunikasi. Hati-hati ya."

Hatiku tiba - tiba meledak seperti kejatuhan bom. Hancur berkeping-keping. Baru saja kita dekat dan tiba-tiba harus berpisah. Shattt, aku benci ini.

"Iya hati - hati juga. Jaga kesehatan. Aku yakin kamu pasti bisa. Be the best! " balasku yang ku akhiri dengan emoticon senyum.

Hari - hari ku lewati
Hanya sendiri tanpa kekasih
Tapi tetap ku nikmati indahnya hari
Tanpa tambatan hati
Aku ingin menjadi setitik awan kecil dilangit
Bersama mentari
Walaupunku sendiri
Tapi aku masih ada. Masih ada cinta
Di hati

Lagu itu yang menemani hari sunyiku tanpa sosok Randu. Tapi ada yang perlu diperbaiki. "Tanpa kekasih?" Lebih tepat sih tanpa teman tapi mesra.
Randu memang pernah menyatakan cinta. Namun sudah berkali-kali ku mematahkannya.

Hampir setiap hari aku mengeluh kepada sahabatku yang biasa aku juluki dengan nama Sipit. Tak hanya mengeluh tentang Randu, tapi juga tentang para lelaki yang mencoba menggodaku untuk berpaling darinya. Kegilaan para lelaki bukan main. Ada yang nekat mendekati orang tuaku dan bermaksud untuk melamarku. Ahhh aku masih saja baru berusia 19tahun. Kenapa sudah dihadapkan dengan cinta yang rumit?

Setiap tidur pun aku slalu memimpikannya, merindukannya, dan mulai menyadari bahwa perasaan ini tidak cuma suka, mungkin bisa dikatakan cinta. "Cinta datang terlambat" seperti judul lagu saja.

3 minggupun berlalu, tak kudengar kabar apapun tentang dia. Tiba-tiba notifikasi whatsappku dipenuhi pesan dari grup teman seangkatanku yang isinya ucapan selamat kepada Randu dan satu orang temanku juga yang berhasil lolos ke pendidikan. Aku sangat senang mendengar kabar itu. Dengan sigap aku membacanya berharap dia hadir  diantara kita semua. Ternyata tidak.
Tak apa, setidaknya aku merasa lega mendengar kabar baik itu. Dan berjanji untuk setia menunggunya sampai selesai pendidikan. Walau mungkin saja Randu tak menyadari bahwa aku menunggunya.

Seorang Abdi Negara memang sangatlah keren dan gagah. Ditambah lagi dengan balutan seragam mereka yang notabenenya pressbody. Tetapi mencintai mereka, tak seperti yang kalian bayangkan. Kamu harus rela tidak mendapat kabar, tidak ada waktu bagimu bahkan tidak ada kesempatan untuk berjumpa. Bukan juga hati yang diuji, mental dan pikiranpun juga. Siapkah kalian menghadapi itu?

Randu DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang