[Kenneth]
AAAAAAKKKHHHHHHHH!!!!!
Aku berteriak saat menyayat tanganku yang penuh dengan luka."ini sudah yang ke 28" ucapku. Lantas aku tersenyum puas dan membuka kotak berwarna cokelat yang ada diatas kasur. Aku mengambil beberapa obat-obatan terlarang. Ya, salah satunya adalah obat yang membuatku tak bisa merasakan sakit saat aku menggunakannya. Aku menelan satu pil dan meminun segelas air juga mengambil satu pil lagi lalu kusimpan didalam saku kecil yang ada dibajuku."Raven, keluar! Ayo kita makan!",perintahnya. Sebelum keluar, aku mengenakan sarung tangan hitamku untuk menutupi luka sayatan dilenganku. Sebisa mungkin kusembunyikan darinya karena aku tidak mau membuatnya khawatir bercampur cemas terhadapku. Ya, aku memang suka menyayat tanganku sendiri. Seperti suatu kenikmatan yang membuatku ingin melakukannya lagi, lagi, dan lagi. Aku juga seorang pecandu obat-obatan terlarang. Dengan memakan obat-obat itu, hatiku terasa tenang juga bahagia. Ya... Aku memang gadis gila pecandu obat-obatan.
Aku pun langsung bergegas mengambil dua pistolku dan ransel lalu keluar dari kamar. "hari ini kita makan daging, cukup untuk simpanan energi kita nanti",lanjutnya sambil menyiapkan piring yang berisikan daging hangat dan kentang rebus.
"enak kak! Aku suka! Kenapa gak dari dulu makannya ini saja? Toh lebih enak dibanding makan singkong bakar." ucapku santai sambil menyantap daging tersebut. "kalau kita makan daging terus, stok makanan kita hanya bisa bertahan selama 1 minggu" jawabnya sambil melotot kearahku. Aku tertawa melihat wajah kakakku yang manis saat marah.
Dia adalah seorang kakak laki-laki yang baik dan perhatian. Sekali saja aku terluka, siap-siap saja sifat mengerikannya keluar saat menghajar orang yang menyakitiku. Dia juga pandai menyembunyikan keberadaan kami saat kami diincar oleh para tentara dengan membuat bunker dibawah tanah sekitar wilayah rumah-rumah yang sudah runtuh. "aku mendapat kabar dari kota seberang, katanya panti asuhan sedang dikuasai oleh tentara Israel tak jauh dari sini. Dan misi kita adalah menyelamatkan para sandera dan mengancam tentara-tentara Israel dengan membunuh Tentara dengan pangkat yang paling tinggi diIsrael. Kebetulan tentara bertubuh 9 itu sedang ada disana". Lantas aku tertawa keras setelah mendengar kata-kata sindiran kakakku kepada Tentara itu.Setelah aku menghabiskan makananku, kakak mengemas kotak peluru dan senjatanya lalu keluar dilanjutkan denganku. Kami berjalan kepanti asuhan tersebut sambil berjaga-jaga kalau ada tentara yang akan menghalangi kami dijalan.
"kak"
"ya?"
"...tidak apa-apa kak lupakan"
"baiklah... Bicara saja kepadaku saat kau sudah siap untuk mengatakannya"
"iya kak"
...Entah rasanya aku ingin bertanya tentang keberadaan ayah dan ibunya. Tapi aku selalu mengurungkannya. Hanya belum punya waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.
Sesampainya disana,aku dan kakak mengendap-ngendap menuju ruangan 5 × 5 meter yang disana ada banyak tentara menjaga. "pasti disana ada si badan 9" bisik kakakku. Aku menahan tawaku, takut jika keberadaan kami diketahui oleh tentara-tentara itu. "kak aku akan melempar bom granat ini kearah pintu dan kau akan melemparkan bom asap tepat didepannya. Kakak akan mengalihkan perhatian tentara-tentara itu, sedangkan aku akan masuk dan menangkap si b-b...badan 9 itu- pfff..." ucapku sambil menahan tawa ke kakak
"Oke".
Tepat setelah aku melemparkan bom granat kepintu ruangan itu, pintu itu langsung hancur dan dilanjutkan oleh kakak yang melemparkan bom asap kesegerombolan tentara yang membuat mereka kebingungan dan tak bisa melihat apa-apa. Kakak langsung melompat dan menembakkan peluru ketentara-tentara itu.
Aku langsung masuk ruangan tanpa melihat kebelakang dan menghadapkan dua pistolku kearah 2 tentara berbadan 9 dan tentara wajah pantat panci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel World
FantasyAku hanya ingin lari dari kehidupanku dan... Aku melihat sebuah berlian yang pecah dari yang lain dilangit dan menuju kearahku Kurasa berlian itu menunjukkanku kesuatu tempat Ya... Tempat kebahagiaanku Kisah petualangan, persahabatan, dan kisah men...