Alim ✧ SeokSoo

Healing.

Siyap siyap dengan konflik.
VotMent juseyoo~
.
.
.

time : After Seoksoo is the next day.

"Stand by my side."

Sudah berapa lama Jisoo menunggu di ruangan serba putih ini?

Entahlah, orang yang ia tunggu malah tertidur pulas.

'Seokmin kalau tidur lucu.' Batinnya tanpa sadar.

"Sakit gara-gara aku ya?" Jisoo bergumam sendiri, banyak kata yang ia ingin ucapkan di depan Seokmin, tapi mulutnya kaku saat berhadapan langsung dengan pemuda itu.

"Aku bodoh ya Seok.."

"Gak nyadar sama sekali sama yang kamu kasih sejak lima tahun lalu.."

"Dan malah pilih orang lain yang malah bikin sakit hati.."

Jisoo menunduk, menggengam tangannya sendiri dengan erat. Perasaan  yang ia rasakan saat ini, bahkan ia sendiri tak tau.

"Mau gimana pun juga, my first love still Kim Mingyu."

Tangannya mulai membelai belahan poni yang menutupi dahi Seokmin. "Lucu ya?"

"Why my life full of drama? They said it because me, cause me person with bad character. Isn't?"

Air mata menetes dari mata indahnya, tapi Jisoo segera menghapusnya. "Ih gue baperan banget orangnya."

Wow! Seorang Hong Jisoo untuk pertama kalinya menyatakan dirinya dengan kata tidak baku atau bisa disebut 'gue'.

"Ilfeel gak sih kalau ngeliat orang tua kamu bawa seseorang yang asing ke dalam rumah keluarga?"

Jisoo terkekeh pelan dengan mengecek suhu tubuh Seokmin yang makin waktu membaik. "Curhatan aku gak jelas banget ya?"

"Gak ada temanya gitu, gak ada intinya."

"So..get well soon, Dikey. Sorry, but i must go."

Setelah mengucapkan itu, Jisoo berdiri dan berjalan keluar dari UKS, tanpa menaruh rasa curiga pada orang yang ia tunggu sejak tadi.

Seokmin membuka matanya saat sudah yakin bahwa Jisoo sudah keluar dari UKS.

"Gue masih belum cukup buat gantiin Mingyu?"

---

"Are you serious?"

"Yes, gue bakal ngelakuin itu ke dia."

"Ortu boleh bermasalah, tapi anak gak usah ikutan! We are fam!"

Salah satu pemudanya terkekeh.

"Dia ngambil orang itu."

"Tapi lo udah punya yang lain."

Pemuda yang lain berusaha menghentikan rencananya, itu adalah tugasnya sebagai orang yang lebih tua dari pemuda dihadapannya.

"Orang itu penting bagi gue!"

"Bodoh! Kalau gitu lu harusnya bales ke Mingyu!"

Pemuda yang pertama terdiam cukup lama.

"Ini buat kebaikan dia. Gue sayang dia sebagai sahabat."