VOTMENT SEBELUM AUTHORNYA PUNDUNG!
(ノД').
.
.
"Be a good friend."Sepertinya Jisoo harus berterima kasih kepada Junhui, semenjak masa lalunya terbongkar pada Junhui, semua berjalan seperti semula, bahkan, lebih baik dari semula.
Junhui menjaga privacynya, Junhui juga menghentikan aksi Seokmin yang terlalu kepo terhadap segalanya, walaupun tak diketahui oleh Jisoo.
Ah, ngomong-ngomong soal Junhui, pemuda kelahiran 10 Juni 1996 ini berhasil melancarkan pendekatannya dengan Minghao, itu pun berkat bantuan Jisoo yang memberi tau hal-hal tentang Minghao.
Manis bukan?
Mereka menjalani simbiosis mutualisme. Tapi tak menutup kemungkinan ke depannya kan?
"Aku takut, Soo-ya."
Jisoo menoleh ke sampingnya, saat ini Jeonghan terus memegangi tangannya, Jeonghan bergetar dan Jisoo tau dia gugup.
"Percaya diri, kita pasti bisa." Jisoo tersenyum teduh, pasalnya ia juga gugup namun ia tutupi selama ini.
"Hyung gak takut?" Seokmin tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka.
Melihat Seokmin, Jisoo jadi malu sendiri, hubungan mereka semakin dekat dan Seokmin semakin frontal tiap harinya.
Wajahnya merah padam, tapi Jisoo berusaha menutupinya sebaik mungkin. Ia menggeleng pelan dan menampilkan senyum teduh yang tadi. "Kenapa harus takut?"
"Ini Festival paling hebat yang pernah Kampus kita adain kan? Kampus kita ngundang banyak orang terkenal buat tahun ini." Ucap Seokmin dengan nada yang terlampau polos. Jisoo jadi gemas melihatnya, berbeda dengan Jeonghan yang memasang tampang jijik melihatnya.
"Bahkan persiapan kita cuma tiga minggu." Timpal Jeonghan mengabaikan rasa mual saat melihat Seokmin yang bertingkah kekanakkan.
Jisoo melirik Jihoon yang sibuk dengan persiapan lagunya, lalu Seungkwan yang malah mendatangi teman-temannya yang juga akan tampil. "Bahkan mereka gak takut, kenapa kita harus takut sih?" Lanjutnya sambil terkekeh pelan, matanya melengkung membentuk bulan sabit yang indah, bahkan Seokmin sudah cursing dalam hatinya tentang betapa cantiknya mata kucing Jisoo saat tertawa.
"Ah aku setuju sama Jisoo aja deh." Jeonghan pasrah, matanya menerawang sekitarnya, mencari 1 orang yang namanya selalu menempati hati Jeonghan.
'Asdfghjkl! Itu jidatnya zinnah woy!' Batin Jeonghan heboh sendiri saat melihat orang yang dimaksud menampilkan penampilan bad boy dengan rambut yang naik.
Jisoo yang melihat sikap sahabatnya ini cuma bisa menggeleng maklum, ya Jisoo satu-satunya orang yang tau siapa orang yang disukai Jeonghan, walaupun ia yakin sebentar lagi akan ada orang lain yang mengetahuinya.
'Readers tau kann?!!' -Can.
"Vocal Team!" Panggil Jihoon pada Tim yang dipimpinnya.
Mendengar panggilan Jihoon, Vocal Team langsung berkumpul menghadap Jihoon.
"Kita tampil urutan sebelas. Ahhh! Kenapa diantara anak Klub Seni, kita yang tampil awal?!" Jihoon terlihat agak frustasi saat tau urutan tampilnya lebih awal diantara 2 Tim Klub Seni lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alim ✧ SeokSoo
Random❨ SeokSoo - PAUSED ❩ "Lah. Katanya alim, kok mau sama aku?" "Oh yaudah, bye." "IH BERCANDA KITTY!" [ Highest Rank; #4 in Junhao ㅡ 10/07/18 ] ↪In eighteen by CanieWen on wattpad'©