About Love Story _6

711 96 21
                                    

By Jeanly_lawliet

~ Hospital Love ~

Part 3

• Crossover

• Naruto @ Masashi Kishimoto
• Kuroko no Basuke @ Fujimaki Tadatoshi

Pair :

Midorima Shintaro x Hyuga Hinata

*
*
*

Keheningan yang ganjil menyelimuti Midorima dan Hinata diruang serba putih yang dipadu padan dengan warna hijau. Mereka berdua memilih menutup rapat mulut mereka masing-masing. Aura canggung begitu kentara menguar diantara keduanya.

Saat ini, Hinata tengah duduk diatas sofa coklat yang berada diruangan pribadi Midorima. Kepalanya menunduk dalam, sesekali dia menggigit keras bibirnya saat merasakan sakit. Sedangkan Midorima, dia berjongkok didepan Hinata seperti seorang laki-laki yang tengah melamar kekasihnya. Midorima memijit pelan pergelangan kaki Hinata yang beberapa saat lalu terkilir. Karena tadi Hinata terus menggerakkan kakinya, kini kaki tersebut bengkak dengan warna biru keungu-unguan. Midorima tahu itu pasti menyakitkan.

"Akhhhggg...!!!"

Hinata mengerang. Tanpa sadar erangannya keluar saat merasakan sakit yang luar biasa akibat Midorima yang membetulkan letak tulang pada pergelangan kakinya. Buru-buru Hinata menggunakan kedua tangannya untuk menutup mulutnya. Dia kembali menunduk semakin dalam.

"Jangan ditahan. Teriaklah jika kau merasakan sakit, nanodayo!"

Hinata mengangguk pelan.

Midorima menghela napasnya kasar. Helaan tersebut Hinata artikan sebagai bentuk rasa marah Midorima padanya. Dia merutuk dalam hati, kenapa bisa dia lupa tak menghubungi Midorima. Tapi, Hinata memang belum sempat melihat ponselnya setelah insiden yang baru dialaminya. Dia merasa bersalah telah membuat Midorima marah. Ini pertama kalinya Hinata melihat Midorima marah dan itu membuatnya takut.

Kotak P3K Midorima letakkan sembarang setelah selesai memberi pertolongan pada Hinata. Dia duduk bersila kali ini. Mengangkat kedua tangannya untuk memeluk pinggang ramping Hinatanya. Menjatuhkan kepala bersurai layaknya daun musim semi diatas pangkuan Hinata yang duduk disofa depannya. Berkali-kali Midorima menghirup oksigen panjang, seakan bernapas sulit dia lakukan.

Hinaga terkesiap.

"Sh-shin -kun?"

"Apa aku membuatmu takut? Kenapa kau ragu-ragu begitu memanggilku, nanodayo?"

Kedua tangan mungil Hinata meremas pinggiran sofa. Menyalurkan perasaan gusar yang melanda.

"I-ini pertama kalinya a-aku melihat Shin -kun seperti ini. Wa-wajar jika aku ta-takut."

Helaan napas lagi-lagi terdengar dari celah bibir dokter muda itu.

"Kau tahu, aku marah padamu. Kenapa memilih pergi keruangan dokter lain jika kekasihmu sendiri adalah dokter, nanodayo. Apa kau meragukan kemampuanku dalam mengobatimu? Aku sama hebatnya dengan dokter berambut putih itu. Bukannya aku menyombongkan diri, nanodayo!"

"Ma-maaf Shin -kun. Aku tak bermaksud meragukanmu, sungguh. A-aku hanya tak ingin membuatmu khawatir dengan keadaanku yang seperti ini."

"Aku akan jauh lebih khawatir jika melihat kekasihku masuk keruangan dokter lain. Hanya berdua. Bukannya aku cemburu, aku hanya tidak suka, nanodayo!"

About Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang