Secret : Terjebak
"Kariiinnn, kau harus segera bangun atau kau akan terlambat di hari terakhir ospekmu!"
Suara itu terdengar seperti suara Kazune.
"Karin, cepat bangun. Kalau tidak aku akan meninggalkanmu!"
Aaahhh, kenapa Kazune berisik sekali sih, "Memangnya ini jam berapa?" masih dengan mata tertutup ku dudukkan diriku.
"Tidak usah tanya jam, segera bangun atau kalau tidak kau akan ku cium," aku bisa merasakan nafas Kazune menerpa pipiku, "cepat banguuunnn!"
Aku tersentak kaget saat merasa pipiku dicubit. Selalu saja, Kazune selalu melakukan hal ini jika aku tidak segera bangun, "Iya-iya, aku akan mandi. Tolong buatkan sarapan ya."
Tanpa mendapat jawaban dari Kazune, segera ku tarik handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
...
Sama halnya seperti kemarin, di jalanan yang masih sepi aku dan Kazune sudah berada dalam perjalanan menuju ke kampus. Bahkan matahari baru saja memperlihatkan sinarnya. Aku bersyukur karena ini adalah hari terakhir aku melewati fase ini.
Dengan malas ku sandarkan punggung dan kepalaku ke jok mobil, "Kalau sudah masuk perkuliahan, kita tidak akan melakukan ini lagi kan?"
Hening. Entah kenapa Kazune tidak menjawab pertanyaanku. Karena lama tidak mendapat jawaban, akhirnya ku tatap dia.
Aku sedikit terkejut melihat wajah tegang Kazune.
"Kenapa dengan wajahmu?" aku terkikik geli, tanganku pun reflek mencubit pipinya.
"Maaf Karin, kalaupun jadwal kuliah kita sama tapi kita tidak bisa berangkat bersama. Kau tahu sendiri kan bahwa..."
Ku potong ucapan Kazune, "Aku tahu. Jangan terlalu dipikirkan, kita sudah membicarakan ini sebelumnya kan?"
Tanpa ku sadari Kazune menghentikan mobilnya. Dia pun menatapku dengan pandangan yang tidak bisa aku artikan, "Aku benar-benar minta maaf."
"Sudahlahh," ku pukul lengannya pelan, "yang terpenting jangan sampai perjanjian kita rusak hanya karena keegoisan masing-masing," aku pun tersenyum, meskipun sebenarnya aku masih belum bisa menerima kenyataan.
Kazune menghela nafasnya. Sambil tersenyum kecil dia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibirku pelan. Setidaknya kami tidak bertengkar seperti kemarin pagi.
...
Mungkin karena hari ini adalah hari terakhir kami melakukan ospek, entah kenapa kegiatan yang kami lewati rata-rata tidak terlalu berat. Bisa dibilang kegiatan yang tidak terlalu berat tersebut adalah mendapatkan materi tentang seluk-beluk fakultas. Memang menyenangkan karena kami tidak dihukum lagi seperti dua hari kemarin, tapi karena hal itu aku jadi merasa ngantuk sekali.
Ini hampir tengah hari, jadi ku pikir sebentar lagi kami akan mendapatkan makan siang. Aku benar-benar menantikan itu. Meskipun tadi pagi aku sudah sarapan, tapi tetap saja perut ini tetap lapar.
"Baik, itu tadi materi dari pembicara Kirio-senpai, terima kasih karena sudah menyempatkan diri untuk mengisi acara," tiba-tiba suara mc membangunkanku, "ngomong-ngomong, pada kelihatan lesu semua, sudah pada lapar ya?"
Serempak kami para peserta ospek berseru, "Iyaaa."
"Sudah ku duga, kalau begitu ayo sama-sama panggil kakak-kakak konsumsi, tu wa," dengan mengikuti aba-aba dari mc, kami semua pun kembali berseru serempak.