Kau bagai matahari...
Yang hanya terbit dan terbenam setiap hari...
Memberi sebuah kehangatan dipuncak pagi ...
Lalu pergi untuk kembali...
Tapi dia..
Dia seperti bulan purnama ...
Yang muncul setelah sekian lama...
Menyinari hati yang gelap gulita...
Akibat ditinggal terlalu lama...
Aku tak butuh sinar cahaya matahari...
Aku butuh bulan...
Karena aku hanya sebuah bintang...
Yang harus ditemani sebuah bulan...
Agar aku lebih bersinar terang...
Karena aku selalu berada diantara awan hitam yang dipenuhi dengan kegelapan dan kesunyiaan...
Kamu tahu kenapa aku memilih bulan?
Karena aku benci matahari, dia selalu pergi tanpa berpamitan...
-r.n-
KAMU SEDANG MEMBACA
PERIHAL RASA (PUISI)
PuisiSebuah makna rasa lewat bahasa yang tak pernah disampaikan kepada salah satu seorang diantara banyaknya pembaca.
