Kamu tak ada saat aku butuhkan...
Ragamu bahkan tak menenangkan sedihku...
Suaramu tak merangkul kesepianku...
Sikapmu tak munujukkan kau peka...
Hatimu tak pernah ada lagi untukku...Mengapa aku masih perjuangkanmu?
Mengapa aku harus bertahan sekeras ini?
Entahlah aku tak punya jawabannya...
Jadi jangan lagi tanyakan padaku intinya ada rasa yang tak bisa kupahami...Ada perasaan yang hanya aku diamkan...
Rasa yang terlalu sibuk dalam penantian...
Hingga rasa itu berakhir pada air mata...
Apa kamu mengerti tentang rasa itu?
Mungkin tidak, kau saja tak pedulikanku...Dimatamu tak ada cinta sedalam yang kupunya...
Tapi semampuku mempertahankan "kita"...
Meski sebenarnya membawa luka bagiku...Ada kekhawatiran yang tak bisa kuceritakan...
Perbedaan ini sukses membatku ling lung bagai orang gila...
Ketakutanku telah membungkam segalanya...Apa kamu pantas diperjuangkan sejauh ini?
Akankah kisah ini berakhir bahagia?
Kini kuserahkan semuanya pada takdir ilahi...
Kubiarkan waktu yang menjawab pertanyaannya...-r.n-

KAMU SEDANG MEMBACA
PERIHAL RASA (PUISI)
PoesíaSebuah makna rasa lewat bahasa yang tak pernah disampaikan kepada salah satu seorang diantara banyaknya pembaca.