Chapter 8

1.5K 62 4
                                    

Kini aisyah sedang berjalan menuju kelasnya setelah mengantarkan pewarna kuku kepada ibu eci, namun di perjalanan ia dihadang oleh ketiga cowo siapa lagi kalau bukan ari dkk.

"minggir lu semua."

"kita bakal minggir kalau kamu mau pulang bareng aku."

"kan gua sudah bilang gak bakal dan gak akan pernah pulang bareng lu."

"satu kali ini saja syah."

"eh yori." panggil aisyah yang kebetulan ada yoriko dan antek-anteknya sedang berjalan menuju toilet perempuan.

"kenapa?"

"lu di ajakin pulang bareng sama ari nih tapi dia gak berani ngomong langsung sama lu."

"kamu beneran ngajak pulang bareng, aku mau kok ri."

"apa-apaan si, sayang hei aisyah tunggu."

Sekuat apapun ari memanggil aisyah, namun tetap saja tak di gubris oleh gadis itu, aisyah pun semakin mempercepat langkahnya.

Aisyah pun akhirnya memboloskan diri dan memilih pergi ketaman belakang karna di sana jarang sekali dikunjungi oleh siswa maupun siswi.

Brukkk...

"eh maaf."

"iya gak apa-apa santai."

"loh lu aisyah kan?"

"iya, kita saling kenal kah?"

"ini gua iqbale, lo lupa?"

"iqbale mantan gua? Bener kan?"

"iya ternyata masih nganggep mantan ya."

"lu kok bisa ada disini, seragam kita juga samaan jangan bilang kita satu sekolah duh makin gagal move on gua."

"sopan dikit dong gua kakak kelas loh nih disini, bukannya ada ari ya?"

"denger namanya aja gua sudah enek gimana jadi pacarnya bisa-bisa nih bumi banjir sama muntahan gua."

"hush, gak boleh gitu dulu temen gua punya musuh dia kalau ketemu sering banget berantem eh akhirnya dia berdua menikah minggu kemarin."

"gak semuanya kayak gitu bale, au ah gua males mau balik kekelas aja."

"loh baperannya belum hilang, gua kira setelah kita putus baper lu hilang."

"apa setelah kita putus telinga lu hilang? Gak kan."

Tok...tok...tok...

Setelah mengetuk pintu aisyah pun langsung berjabat menuju mejanya, guru yang melihat bahwa muridnya baru saja datang pun hanya menatap dengan kelitan marah dimatanya.

"habis dari mana saja kamu jam segini baru masuk."

"yang penting saya masuk kelas kan bu, dari pada saya bolos."

"keluar kamu dari kelas saya, dan kerjaan soal buku paket halaman 54 dan harus selesai hari ini."

"cip, war ada pulpen gak gua gak bawa pulpen."

"duh gua gak ada syah, ini aja boleh nemu pas lagi nyapu nih kelas."

"nih syah pake saja."

"makasih cip."

Setelah mendapatkan pulpen aisyah pun segera melangkah keluar kelas.


































































































































































Jangan lupa vote and coment para readers
Bersambung......

Berawal dari benci! (tahap Revisi). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang