Chapter 3

1.9K 97 3
                                    

Kelas X mipa 2.

Setelah sampai kelas aisyah pun masih mengikuti langkah ibu eci, Aisyah pun meneliti kelasnya lumayan besar tapi ac nya kalah banyak dengan kelasnya dijakarta.

"apa-apaan ini, kenapa harus banding-bandingin si kan jelas dari nama kotanya aja beda." batin aisyah.

"anak-anak ibu minta perhatian kalian sebentar, disini ibu membawa murid baru silahkan perkenalkan nama kamu."

"nama gua aisyah."

"singkat amat."

"warna rambutnya norak banget ewh."

"bu bukannya di sekolah ini gak boleh mewarnai rambut ya."

"akhirnya bidadari gua turun juga."

"gua yang warnain rambut kok lu-lu orang yang repot, heran."

"Sudah-sudah, aisyah kamu bisa duduk di bangku nomer dua dari belakang."

Aisyah pun segera menuju bangkunya dan menghempaskan bokongnya disana.

"hai gua rassyifa sering di panggil cipa."

"hai gua mawar, nanti kita istirahat bareng yuk?"

"boleh tuh."

Sepanjang pelajaran ketiganya masih saja melanjutkan obrolannya tak jarang guru menegurnya namun hanya di anggap angin lewat saja oleh mereka, tak terasa kini bel istirahat pun berbunyi siswa maupun siswi berhamburan pergi kekantin untuk menghisi perutnya tak jarang adanya mampir ke perpustakaan.

"ayo syah, cepetan dikit nanti tempat duduk kita dikuasain ari and the geng."

"sebentar dong, tas gua resletingnya macet nih."

"yaudah kita duluan ya, lu tau kan kantinnya?"

"tau sudah sana."

"kayaknya pulang sekolah harus minta tas baru deh ke papah." batin aisyah.

Akhirnya aisyah menyerah dan meletakkan tas nya di kolong meja, dan ia pun memutuskan menyusul teman barunya itu dikantin. Tidak susah untuk mencari kantin disekolah ini dari kelas aisyah tinggal lurus belok kanan disana sudah sangat jelas terpampang tulisan KANTIN KEJUJURAN.

"aisyah sini."

"lu makan dua mangkok bakso cip?"

"eh enggak ini gua pesenin buat lu syah."

"eh tau aja kalau gua lagi pengen makan bakso, thanks you btw."

Lagi asik-asiknya mereka makan, mereka dikejutkan dengan suara gebrakan meja.

Brukkk...

"anjing untung gak tumpah." umpat aisyah.

"minggir lu semua." ucap ajil.

"perjanjian disini siapa cepat dia dapat, berarti lu gak bisa seenaknya saja ngusir kita."

"tinggal pergi dari sini ribet banget si lu." ucap azka

"sebenernya gua udah muak banget sama cowo-cowo model kayak lu pada yang gak mau ngalah sama perempuan." ari yang daritadi hanya fokus terhadap handphonenya pun mengangkat kepalanya ia ingin melihat siapa yang berbicara, pasalnya telinganya itu merasa asing mendengar suara tersebut karna yang ia ketahui yang mendudukkan bangku ini hanya rassyifa dan mawar.

"lu cantik, dan mulai sekarang lu jadi pacar gua."

"najis tralalala gua jadi pacar lu, bikin gk nafsu makan aja." aisyah pun menaruh beberapa lembar uang di meja dan langsung meninggalkan teman-temannya, namun ari tidak tinggal diam ia pun mengikuti langkah aisyah yang notabenya pacar baru.













































































































































































































Kalo mau lanjut jangan lupa vote and coment ya gusy plis hehe😊😋

Berawal dari benci! (tahap Revisi). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang