ChanyeolieDear barbie...
Kau sedang apa? Ah... Kau tahu, hari ini dunia seperti surga. Entah karena apa Seokjin si manusia cerewet itu bersedia berganti shift denganku malam ini. Jadi mari berkencan, kita sudah lama sekali sejak terakhir kali berkencan. Habiskan waktu akhir pekan romantis ini berdua, hanya aku dan kau.Joohyun tersenyum, membaca demi kata dari pesan sang kekasih. Terasa sedikit kekanakan, tapi apapun itu jika Chanyeol yang membawakan maka akan terasa berbeda bagi Joohyun. Kesibukan mereka sangat tidak bisa diprediksi, apalagi jika di akhir pekan seperti ini. Ada saja kejadian di luar sana yang membuat emergency room menjadi panik. Dan berakhir mereka pulang tidak pada waktunya, namun bagaimana lagi itulah kodrat seorang dokter.
Pesan balasan itu hendak terkirim, sebelum pesan yang lain berjejal masuk mendahului.
Chanyeolie
Aku benci! 😩
Anak bantet itu akan ikut, appa memaksaku. Dia mengadu pada appa supaya dia ikut bersama kita, barbie kumohon jangan biarkan ini terjadi. Jika begini kau harus mengajak Sehun, apapun yang terjadi.
Joohyun mendengus, ada sedikit rasa tidak rela akan keadaan ini. Dia bukan terganggu akan kejadian Jimin, tapi Chanyeol yang lebih tak ingin jauh darinya nanti. Bayangkan saja, hanya pergi ke toilet kekasihnya itu akan mengikuti. Pesan balasan sudah terkirim, hanya pesan singkat berbunyi 'baiklah' .
Chanyeolie
Sesingkat itu?
Baiklah, kau memang bukan orang yang bertele-tele. 😪
Sampai jumpa satu jam lagi sweet heart. 😘 SARANGHAE... ❤
Perempuan ini melempar begitu saja ponselnya, lalu merebahkan tubuhnya di atas tumpukan bantal. Rumah besar ini sedikit sepi atau mungkin sangat sepi, sebenarnya Joohyun tak berniat untuk bermalam di rumah hari ini. Berhubung ibunya meminta maka ia tak akan bisa menolak.
Langit sudah berwarna biru donker, berselimut awan yang bergumal jarang di bawahnya. Membuat sinar bulan menerobos malu karena terhalang gumpalan itu, seharusnya Sehun sudah datang dari sekolah. Tidak ada pelajaran tambahan karena ini akhir pekan, tapi suara anak itu tak terdengar sama sekali.
Sampai akhirnya Joohyun mengingat bahwa Sehun akan pergi berlatih bela diri, segera ia bangkit dari pembaringan. Menyambar ponsel yang tergeletak 30 centi dari tangan kanannya, mendial nomor adik kesayangannya.
Setelah berbicara panjang lebar penuh dengan paksaan, percakapan itu berakhir tanpa ada penolakan dari Sehun. Joohyun tersenyum kemenangan, lalu beranjak merapikan diri menunggu sampai adiknya itu datang nanti.
30 menit ia berkutat dengan tubuhnya agar sang kekasih tidak kecewa, Sehun pasti sudah datang dan sekarang sedang duduk manis di kursi belajar atau sedang bermain game online ditablet hadiah pemberiannya.
"Sehunnie... " Sehun reflek memutar kepalanya menuju asal suara, kemudian beranjak antusias karena kehadiran sang kakak. "Kau tidak sedang sibukkan? Cepatlah bersiap sebentar lagi Chanyeol akan datang. Berpenampilanlah yang keren. " Jika begini kakaknya itu akan berubah menjadi berkali lipat cerewet.
"Aeih, tak berpakaian pun aku tetap terlihat keren. " Joohyun mencibir gemas.
"Aku akan menunggu di bawah. "
Pintu berdebum lagi karena kerasnya daun pintu itu mengayun, ulah sang pelaku. Gadis dewasa itu menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan makan malam bersama Lee ahjumma. Ada kehadiran sang ayah pula disana, menyeruput kopi dan sesekali terfokus pada deadline pekerjaannya. Tapi Joohyun tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
souls (end)
Fanfiction[Amazing cover by: @me] "Aku hanya ingin 'cinta' ayahku kembali."