Part 3

2.5K 296 10
                                    

Seungwan POV
*****

Tanpa terasa sudah sebulan aku tinggal dirumah kak Yoongi. Semuanya tetap sama. Tuan dan nyonya Min selalu saja membentakkku bahkan bersikap kasar padaku sedangkan kak Yoongi bersikap semakin dingin padaku. Awalnya aku selalu menagis tetapi karena sudah terbiasa aku sudah tidak menangis lagi dan menjadi Seungwan yang lebih kuat.

Akhirnya semua pekerjaan rumah selesai juga dari menyapu, mengepel, cuci piring dan masih banyak lagi. Ughh Benar-benar melelahkan.

Aku mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri dan sepertinya rumah yang sangat mewah ini tidak punya pembantu. Buktinya sebulan ini tidak ada pembantu sama sekali.
"Hufthh membosankan" gumamku pada diriku sendiri

Tentu saja aku sangat bosan dirumah yang sangat mewah ini. Setiap pagi sampai sore selalu sendiri. Tuan dan kak Yoongi selalu pergi kekantor sedangkan Nyonya Min selalu keluar bersama teman-temannya dan pulang ketika malam hari.

"Ah mendingan aku pergi ke kafe Seulgi saja dari pada tinggal dirumah sendiri" gumamku

Setelah siap-siap aku bergegas berangkat dengan kendaraan umum bukan taksi yang biayanya mahal melainkan biss yang biasa kutumpangi dan tentu saja biayanya murah kalau taksi uangku mana cukup.

"Seungwan" pekik seulgi sambil memelukku setelah aku sampai di kafe Happines.

"Sepertinya kau sangat merindukanku" godaku sambil membalas pelukannya.

"Udah sayang jangan peluk-peluk Seungwan, mendingan kau peluk suamimu sexy yang ini" ucap Jimin suami Seulgi yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping kami bahkan Jimin tersenyum sangat manis

Aku memutar bola mataku
"Ya ampun Seulgi aku benar-benar heran kenapa kau mau menikah dengan manusia terlebay seperti Jimin" ucapku dengan nada jengkel sambil menjitak kepala Jimin

"Sayang sakit" ucap jimin mengaduh pada seulgi sambil mengerucutkan bibirnya

"Yang mana sayangku" ucap seulgi lembut

Ya ampun sepertinya sahabatku Seulgi sudah tertular lebaynya Jimin

"Yang ini" ucap Jimin sambil menunjukkan kepalanya yang tadi kujitak setelah itu Seulgi memcium kepala Jimin

Astaga aku seperti menonton Drama anak remaja, lebay tapi romantis

"Udah dulu romantis-romantisnya apa kalian tega jadi'in aku obat nyamuk??? mendingan buatin minum" ucapku sambil menampilkan senyuman andalanku

"Ehh maaf ya Wan aku jadi lupa kalau kau masih disini" ucap seulgi sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal

Duh serasa dunia milik berdua sampai-sampai mereka berdua melupakanku

"Yaudah duduk dulu wan, aku ambil minum dulu" ucap Jimin berlalu

Setelah itu aku bersama seulgi duduk di sofa sambil nungguin Jimin.

Kafe Seulgi dan Jimin memang lumayan ramai dan terlihat mewah, makanan dan minumannya juga bisa dibilang enak.

"Seungwan gimana pernikahanmu dengan Yoongi?? Ada kemajuan??" tanya Jimin sambil memberiku minum

"Terima kasih... Yah seperti itulah tidak ada kemajuan" ucapku

Aku sudah menceritakan semuanya kepada sahabatku Seulgi dan Jimin tentang pernikahan terpaksaku denga kak Yoongi dan sekarang aku juga sudah berhenti bekerja di kafe Happiness ini.

"Yang sabar ya Wan" ucap seulgi sambil menatapku prihatin sambil mengusap bahuku

"Ya ampun aku tidak papa dan jangan mengasihaniku. Kalian kan tau aku tidak suka dikasihani" ucapku

Mate Compulsion END | WengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang